Petasan Bantul kembali menimbulkan korban luka.
Harianjoggja.com, BANTUL — Nahas, beberapa hari jelang Lebaran, remaja yang baru saja lulus dari SMK Jetis Jogja justru harus tergolek lemah di tempat tidur rumahnya. Pasalnya, Bayu Fajar Rismawan, 18, warga Banjarwaru RT 3, Desa Gilangharjo, Kecamatan Pandak harus mendapatkan 18 jahitan di paha kirinya setelah terkena letusan bubuk petasan.
Promosi Selamat Datang di Liga 1, Liga Seluruh Indonesia!
Baca Juga : PETASAN BANTUL : Satu Lagi Remaja Jadi Korban
Ibunda Bayu, Taryanti mengaku terkejut ketika mendapatkan kabar bahwa anaknya dirawat di rumah sakit akibat terkena letusan bubuk petasan. Ia menuturkan, kabar itu didapatkannya juga dari media sosial yang menyebutkan adanya korban petasan asal Bantul.
“Terkejut sekali. Ternyata benar. Anak saya sudah dirawat di RS Elisabeth Ganjuran. Kakinya sudah luka-luka,” katanya, Rabu (21/6/2017).
Beruntung, anak keduanya itu tak harus menginap di rumah sakit. Setelah menyelesaikan pembayaran yang diakuinya mencapai Rp800.000, anaknya pun diperbolehkan pulang.
Terpisah, Kapolsek Bambanglipuro AKP Yayan Dewayanto menegaskan akan tetap melakukan penyelidikan, terutama mencari identitas penjual bubuk itu. Namun hal tersebut diakuinya bukan perkara mudah. Selain teknis transaksi dilakukan secara online, pertemuan penjual dengan pembeli juga dilakukan di tempat acak, sesuai kesepakatan kedua belah pihak.
Paska kejadian tersebut, pihaknya hingga kini masih mengamankan satu unit sepeda motor matik bernopol AB 1300 KG milik Febri serta satu unit ponsel milik Bayu. Sayang, pihaknya tidak menemukan satu pun nomor kontak penjual bubuk tersebut dalam ponsel milik Bayu.
“Kemungkinan nomor kontaknya sudah langsung dihapus. Ini yang menyulitkan kami,” kata Yayan.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
