SOLOPOS.COM - Bibit ikan ditebar di Waduk Pidekso, Kecamatan Giriwoyo, Kabupaten Wonogiri, Jumat (21/1/2022). (Solopos.com/Rudi Hartono)

Solopos.com, WONOGIRI—Sekelompok bibit ikan nila merah bercampur ikan tawes berenang kesana kemari di tepi perairan Waduk Pidekso, Kecamatan Giriwoyo, Kabupaten Wonogiri, Jumat (21/1/2022). Beberapa lama kemudian ikan-ikan itu menuju ke perairan yang lebih dalam.

Kelompok ikan nila lainnya yang berukuran lebih kurang tiga jari orang dewasa langsung berenang menjauh dari tepian setelah dilepas dari tong penampungan. Sesekali ikan lele dan jambal atau patin menampakkan diri ke permukaan air tak lama setelah dilepas.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kemunculan ikan-ikan itu menciptakan gelombang berbentuk lingkaran yang semakin membesar. Air waduk sangat tenang, sehingga gelombang-gelombang bisa sangat jelas terlihat. Sejumlah orang yang berada di daratan waduk mengamati peristiwa itu dengan seksama.

Baca Juga: Petani Ikan WGM Tebar Ribuan Bibit Ikan di Waduk Pidekso Wonogiri

Ekspedisi Mudik 2024

Gede-gede iwake. Iso langsung dipancing kuwi [Besar-besar ikannya. Bisa langsung dipancing itu],” kelakalar salah satu orang. “Da da iwak. Cepet gede ya [Da da ikan. Cepat besar ya],” ucap seseorang lainnya.

Ikan-ikan itu ditebar para petani ikan Waduk Gajah Mungkur (WGM) Wonogiri yang tergabung dalam paguyuban Nila Kencana. Mereka secara suka rela menebar 20.029 ekor bibit dan indukan berbagai jenis ikan.

Bibit ikan meliputi 19.400 ekor nila, 200 ekor patin, dan 200 ekor lele. Sementara, indukan ikan terdiri atas, empat ekor patin, lima ekor lele, 140 ekor tawes, 10 ekor tombro, dan 70 ekor breskap.

Baca Juga: Waduk Pidekso Wonogiri Belum Dibuka Untuk Umum, Banyak Warga Kecele

Penebaran bibit ikan tersebut terlaksana atas kerja sama dengan Kodim 0728/Wonogiri dan didukung Taruna Siaga Bencana (Tagana) Wonogiri serta Dinas Sosial (Dinsos). Komandan Kodim (Dandim) Wonogiri, Letkol (Inf) Rivan Rembudito Rivai; Kepala Dinsos, Kurnia Listyarini; dan Pelaksana tugas (Plt) Camat Giriwoyo, Fuad Wahyu Pratama, turut hadir dalam kegiatan tersebut.

Ketua Paguyuban Petani Ikan Nila Kencana, Sugiyanto, berharap kondisi air tampungan Waduk Pidekso sama dengan air tampungan WGM, sehingga ikan bisa berkembang biak dengan baik. Ikan di perairan dan ikan budi daya karamba di WGM selama ini dapat berkembang dengan baik.

Banyak warga sekitar WGM mengandalkan penghidupan dari mata pencaharian sebagai nelayan. Mereka menjaring ikan menggunakan jaring statis atau sejenisnya.

Baca Juga: Fasum Waduk Pidekso Wonogiri Sarat Pesan Religius dan Kearifan Lokal

Jika harapan itu terwujud bibit ikan yang ditebar di Waduk Pidekso akan mencapai ukuran layak konsumsi empat hingga lima bulan ke depan. Saat itu tiba ikan nila berukuran minimal tiga jari orang dewasa.

Pada bulan ketujuh bibit ikan bakal menjadi indukan. Sementara, indukan ikan yang ditebar akan berkembang biak secara alami, beberapa lama setelah penebaran. Siklus itu akan terus berlangsung selama ekosistem di perairan terjaga dengan baik.

“Kalau nanti ikan di Waduk Pidekso bisa berkembang baik seperti di WGM, saya yakin penangkapan ikan bisa berkelanjutan. Penangkapannya harus ada batasan. Misalnya, mata jaringnya yang hanya bisa menangkap ikan minimal berukuran tiga atau empat jari [oran dewasa],” kata lelaki yang memiliki usaha budi daya ikan nila di WGM itu.

Baca Juga: Ada Museum dan Gardu Pandang di Area Fasum Waduk Pidekso Wonogiri

Menurut Sugiyanto, ke depan pemangku kepentingan terkait perlu membuat aturan untuk menjaga populasi ikan. Aturan itu, seperti dilarang menangkap ikan menggunakan branjang atau alat penangkap ikan menggunakan jaring yang mata jaringnya sangat kecil.

Alat itu bisa menangkap ikan berukuran kecil. Alat lain yang mesti dilarang digunakan, seperti setrum dan racun.

“Saya mendapat informasi perairan Waduk Pidekso tidak boleh dipakai untuk budi daya ikan di karamba karena alasan tertentu. Saya kira enggak masalah. Menangkap ikan bisa menjadi mata pencaharian kok,” imbuh Sugiyanto.

Baca Juga: Tebar Ikan Gabus di Waduk Pidekso, Jokowi Diminta Tebar Nila

 

Daya Tarik

Populasi ikan yang lestari juga menjadi daya tarik para pemancing. Saat banyak pemancing warga sekitar akan termovitasi membuka berbagai usaha, seperti warung makan, menyediakan tempat parkir, menjual peralatan pancing, menjual umpan pancing, dan usaha turunan lainnya.

“Penebaran bibit ikan ini sebagai wujud harapan para petani ikan WGM, semoga ke depan waduk ini bisa memberi manfaat yang besar, meningkatkan ekonomi warga dan konsumsi ikan,” ulas Sugiyanto.

Sebenarnya, lanjut dia, niat petani ikan ingin menebar bibit ikan di Waduk Pidekso sudah lama ada. Mereka ingin menebarkan bibit ikan berbarengan saat Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan waduk berdaya tampung 25 juta m3 air itu, Senin (27/1/2021) lalu. Namun, saat itu kondisi tak memungkinkan, sehingga ditunda.



Baca Juga: Ada Waduk Pidekso, Petani Wonogiri Bisa Tanam Padi 3 Kali Setahun

Warga sekitar Waduk Pidekso, Muklis, 52, mengatakan ikan menjadi harapan baru bagi warga. Dia berharap ke depan ikan di Waduk Pidekso bisa menjadi sumber pendapatan yang bisa diandalkan.

Sebenarnya, sambung dia, jika pembangunan waduk sudah rampung warga ingin budi daya ikan di karamba. Namun, apabila perairan waduk tidak boleh digunakan untuk budi daya ikan di karamba warga akan mematuhi aturan. Setidaknya, nanti warga bisa menangkap ikan untuk dijual lagi atau dikonsumsi.

“Saat ini warga belum ada yang memancing di waduk, karena bibit ikan baru ditebar,” warga Dusun Pengkol, Desa Tukulrejo, Kecamatan Giriwoyo itu.

Baca Juga: Diresmikan Jokowi, Konstruksi Waduk Pidekso Selesai Setahun Lebih Cepat

Menurut dia, Waduk Pidekso sangat potensial dijadikan objek wisata. Sebelum waduk diresmikan saja banyak warga, baik dari Kecamatan Giriwoyo maupun luar kecamatan, yang berkunjung.

Setelah waduk diresmikan Presiden pengunjung semakin banyak, terutama saat akhir pekan. Mereka mengitari waduk menggunakan sepeda motor melalui jalan lingkar di tepi waduk. Warga sekitar membuka usaha menjual makanan.

“Kalau nanti wisatanya digarap dan dikelola dengan baik saya yakin akan banyak pengunjung yang datang. Warga akan memperoleh dampak positif,” kata Muklis.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya