SOLOPOS.COM - Dam Colo Barat (JIBI/SOLOPOS/Agoes Rudianto)

Dam Colo Barat (JIBI/SOLOPOS/Agoes Rudianto)

SUKOHARJO–Petani di Kecamatan Weru, Kabupaten Sukoharjo, menyandera tiga petugas Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS), Selasa (18/9/2012) siang. Petugas tersebut ditahan oleh para petani saat mengecek aliran air di dam Colo Barat di Desa Karangtengah, Kecamatan Weru.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ketua Gabungan Petani Pengelola dan Pemakai Air (GP3A) Kecamatan Weru, Sugeng Darmawan, mengatakan saat ketiga petugas itu mengecek air di dam Colo Barat, kebetulan ada beberapa petani Desa Karangtengah yang sedang menyedot air tanah menggunakan pompa. Mengetahui ada petugas, sambung Sugeng, para petani tersebut langsung menemui ketiganya.

Ekspedisi Mudik 2024

“Petani hanya menanyakan apakah Weru itu bisa mendapatkan air atau tidak, soalnya tidak ada kejelasan sama sekali,” ujar Sugeng, Selasa (18/9/2012). Terlebih lagi, kata dia, saat petani mendatangi kantor BBWSBS, Senin (17/9/2012) lalu, petani tidak ditemui oleh satu orang pejabat pun.

Karena belum mendapatkan jawaban yang jelas, akhirnya para petani menahan ketiga petugas tersebut. Menurut Sugeng, ketiganya tidak diperbolehkan untuk pulang sebelum petani mendapatkan jawaban yang jelas apakah lahan pertanian di wilayah Kecamatan Weru mendapatkan air atau tidak dari dam Colo Barat.

Ketiga petugas itu lalu didesak oleh petani untuk mendatangkan atasannya untuk berembuk. Petugas diajak berembuk bersama dengan petani sampai masalah air itu selesai. Kepala Dinas Pertanian Sukoharjo, Giyarti, juga dihadirkan oleh petani.

“Petani benar-benar sudah emosi karena lahan padinya terancam mati kalau tidak dialiri air,” ujar Sugeng.

Setelah semua pihak yang memiliki kepentingan untuk mengalirkan air di dam Colo Barat hadir, lanjut Sugeng, akhirnya petani mendapatkan jawaban bahwa pihak BBWSBS menyepakati akan mengalirkan air di wilayah Weru.
“Petani dijanjikan air akan mengalir besok pagi,” terang Sugeng.

Menurut Sugeng, meskipun air di dam Colo Barat dialirkan, namun air tersebut tidak sampai ke wilayah Weru.
Pasalnya demi mendapatkan air, petani di wilayah Weru sampai tiga hari tiga malam menginap di sawah demi untuk mendapatkan jatah air.

Bila pihak-pihak yang berkompeten di bidang tersebut tidak menepati janjinya sesuai dengan yang disepakati, maka para petani akan melakukan gerakan lanjutan dengan mendatangi Kepala Dinas Pertanian Sukoharjo dan pihak BBWSBS.

“Kami meminta pertanggungjawaban realisasi kesepakatan itu. Besok pagi petani akan mengecek apakah airnya mengalir atau tidak. Kalau tidak mengalir, petani akan mencari orang-orang itu,” terangnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya