SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><strong>Solopos.com, SUKOHARJO –</strong> Sejumlah petani di Sukoharjo meminta penundaan penutupan <a href="http://soloraya.solopos.com/read/20180903/490/937584/debit-air-dam-colo-ditambah-jadi-18-m3-jelang-ditutup-1-oktober-2018">Dam Colo</a> pada awal Oktober selama tiga hari-10 hari. Mereka khawatir lahan pertanian gagal panen lantaran tak mendapat pasokan air dari Dam Colo dan kesulitan membeli solar bersubsidi.</p><p>Para petani di Sukoharjo kelimpungan lantaran tak bisa mengoperasikan mesin pompa air untuk mengairi areal persawahan. Mereka ditolak petugas Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) yang melarang pembelian solar bersubsidi menggunakan jeriken. Saat ini, para petani mengandalkan pasokan air dari saluran irigasi Colo Timur.</p><p>Selama penutupan Dam Colo dipastikan tidak ada pasokan air ke lahan pertanian. &ldquo;Kami tak bisa mengoperasikan mesin pompa air. Sedangkan Dam Colo bakal ditutup selama sebulan. Apakah para petani harus menimba air sumur setiap hari untuk mengairi sawah,&rdquo; kata seorang petani di Desa Cangkol, Kecamatan Mojolaban, Harto, saat berbincang dengan <em>Solopos.com</em>, Rabu (5/9/2018).</p><p>Apabila tak ada suplai air, ratusan hingga ribuan hektare lahan pertanian terancam gagal panen atau puso. Hal ini bakal memengaruhi tingkat produktifitas padi di Sukoharjo. Para petani bakal merugi besar lantaran tak bisa memanen padi.</p><p>Karena itu, Harto meminta penutupan Dam Colo ditunda selama beberapa hari untuk menyelamatkan tanaman padi. &ldquo;Petani serba terjepit. Kami hanya bisa pasrah jika Dam Colo ditutup pada awal Oktober. Sebenarnya kami bisa mengoptimalkan mesi pompa air selama Dam Colo ditutup. Namun, sulit membeli solar di SPBU,&rdquo; ujar dia.</p><p>Pada 2017, penutupan Dam Colo ditunda selama tiga hari dari 1 Oktober menjadi 3 Oktober. Kala itu, para petani meminta agar penutupan Dam Colo ditunda lantaran ribuan hektare persawahan membutuhkan suplai air agar bisa dipanen.</p><p>Sementara itu, Kepala Subbid Divisi III/ I Perum Jasa Tirta (PJT) I Wilayah Sungai Bengawan Solo, Didit Priambodo, menyatakan Tim Koordinasi Pengelolaan Sumberdaya Air (TKPSDA) Jateng dan Jatim telah melaksanakan sidang rencana penutupan Dam Colo pada akhir Agustus. Pertemuan itu juga dihadiri perwakilan petani pengguna air Dam Colo.</p><p>Anggota tim telah mempertimbangkan aspek teknis termasuk pasokan air ke lahan pertanian dan pola penyaluran air ke saluran Colo Timur dan Colo Barat. &ldquo;Tidak ada penundaan penutupan Dam Colo. Kami sudah membahas secara mendalam termasuk aspek teknisnya,&rdquo; kata dia.</p>

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya