SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

SUKOHARJO—Sejumlah petani yang tergabung dalam Komunitas Tani Mandiri Indonesia (KTMI) Sukoharjo, Jawa Tengah mulai menggunakan pupuk bakteri bagi tanaman padinya. Penerapan metode tersebut diklaim menuai keberhasilan.

Petugas Technical Departemen on Farm KTMI Pusat, Pranyata menegaskan, sebanyak 50 hektare lahan padi di Sukoharjo berhasil menerapkan metode tersebut. “Lahan 50 hektare sudah berhasil dan kami telah menerapkan di 12 Kabupaten di Jateng dan beberapa daerah di Porvinsi lain,” terangnya, Kamis (15/9).

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Metode pemupukan itu, lanjut Pranyata, menggunakan sembilan jenis bakteri untuk kesuburan tanaman dan dua jenis bakteri untuk pemberantasan hama. Ia menjelaskan, bakteri tersebut akan menyerang hama pada usia telur. “Jadi dua bakteri itu untuk memutus hama saat masih telur,” tambahnya.

Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) Pertanian Kelurahan Sukoharjo dari tenaga harian lepas (THL) Dinas Petanian Sukoharjo, Sri Wijiastuti menyebutkan, metode tersebut telah diterapkan sembilan kelompok tani di wilayah kerjanya. Salah satunya di Krenggan, Kelurahan Sukoharjo, Kecamatan Sukoharjo, yang hari ini menggelar panen perdana.

“Sembilan kelompok yang tergabung dalam wadah Makaryo Tani di sini telah menerapkan metode ini di 36,5 hektare sawah dengan jenis padi Inpari dan hasilnya bagus,” katanya kepada wartawan di sela-sela panen.(JIBI/SOLOPOS/ovi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya