SOLOPOS.COM - Seorang petani melihat kondisi tanaman padi yang mengering karena serangan wereng di wilayah Dukuh Bendungan, Desa Wonorejo, Kecamatan Kedawung, Sragen, Sabtu (3/6/2023). (Solopos.com/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN — Tanaman padi seluas 589 hektare di Sragen terancam serangan hama wereng. Sejauh ini Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKP3) Sragen mencatat suda ada 3 hektare tanaman padi yang terserang hama wereng cokelat.

Kepala DKP3 Sragen, Eka Rini Mumpuni Titi Lestari, Sabtu (3/6/2023), mengatakan tanaman padi seluas ratusan hektare itu tersebar di 38 desa di 14 kecamatan tanpa menjelaskan lebih jauh. Berdasarkan Informasi yang dihimpun Solopos.com, serangan wereng terjadi di wilayah Sambungmacan, Gondang, dan Kedawung meskipun tidak massif.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Seorang petani di Dukuh Bendungan, Desa Wonorejo, Kecamatan Kedawung, Yatno, 43, menerangkan wereng mulai menyerang tanaman padi sejak sebulan terakhir. Sekarang serangannya semakin banyak dan meluas. Penyemprotan insektisida sudah dilakukan para petani  Dukuh Bendungan untuk mengendalikan serangan wereng.

“Sawah saya juga sudah saya semprot. Tapi tanaman padi yang sudah telanjur terserang wereng menjadi mengering. Serangan itu cepat sekali. Yang diserang bagian bawah. Karena terkena wereng itu ada yang terpaksa dipanen dini. Padahal untuk masuk masa panen masih 1-2 pekan lagi. Serangannnya ini cepat dan ganas,” ujarnya, Sabtu.

Penyuluh pertanian lapangan (PPL) sudah penyuluhan lewat grup agar para petani waspada. Pengurus Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Sambungmacan, Miyo, saat dihubungi Espos, Sabtu siang, menyampaikan serangan wereng banyak terjadi di wilayah Desa Toyogo, tetapi masih sporadis. Tanaman padi yang diserang itu umurnya sudah jelang panen tetapi belum sepenuhnya siap.

“Sekarang dengan produktivitas padi yang menurun ditambah lagi ada serangan wereng membuat petani waswas. Hasil panen dalam sekarang tinggal 6 ton per hektare. Ditambah ada serangan wereng, akan turun lagi 25%-30%,” ujar Miyo.

Seperti yang disampaikan Yatno, Miyo mengamini cepatnya serangan wereng meluas. Awalnya para petani tak peduli. Setelah ada tanaman yang kering barulah disemprot insektisida, namun itu sudah terlambat. Selain di Toyogo, serangan wereng juga dilaporkan terjadi di Kecamatan Gondang. Sementara pertanian di Desa Banyurip, Kecamatan Sambungmacan, relatif masih aman.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya