SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/Antara)

Harianjogja.com, SLEMAN-Para petani diharapkan beramai-ramai menggunakan sistem mina padi pada lahan persawahannya. Dengan proses yang tepat, mina padi dipastikan memberikan penghasilan yang lebih bagi petani.

“Terkait kegiatan mina padi, kami sudah ada kerjasama dengan Dirjen Tanaman Pangan,” kata Direktur Jenderal Perikanan Budidaya, Slamet Soebjakto, usai acara panen budidaya udang galah bersama padi (ugadi) di Samberembe, Candibinangun, Pakem, Rabu (23/7/2014).

Promosi Championship Series, Format Aneh di Liga 1 2023/2024

Dia melanjutkan banyak pihak yang sudah mengakui pendapatan besar petani justru didapat dari ikan atau udang melalui mina padi.

Selain keuntungan materi, mina padi juga menguntungkan bagi tanaman padi itu sendiri. “Ikan makan hama yang ada di pangkal padi, rumpun padi juga jadi lebih banyak. Tikus tidak ada dan mengurangi penggunaan pestisida,” papar Slamet.

Jika peluang mina padi bisa dimaksimalkan, Slamet bahkan optimis sektor ketenagakerjaan juga akan terbantu. “Ini bisa mengurangi urbanisasi dan ekspor tenaga kerja ke luar negeri. Mina padi bisa memanfaatkan tenaga kerja yang ada,” ujarnya.

Budidaya ugadi yang telah sukses di Samberembe, menurut Slamet perlu dicontoh pada petani lainnya. “Permintaan udang galah di DIY sangat tinggi dan stok lokal masih sangat kurang,” ucap Slamen.

Dia pun menilai panen udang galah hari itu tepat momennya. Harga udang galah meningkat menjelang lebaran, sehingga petani makin diuntungkan.

Ugadi pun tidak mengurangi produktivitas tanaman padi. Hasil panen meningkat meski tak signifikan. Jika rata-rata per hektar lahan menghasilkan 6,5 kuintal beras, bisa meningkat jadi 6,6 kuintal.

Imbauan Dirjem Perikanan Budidaya disambut baik oleh para Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan) di Sleman. Lahan persawahan bahkan tidak hanya dikembangkan untuk mina padi, tapi juga untuk menanam sayuran yang bisa digunakan konsumsi pribadi.

“Sawah kami bisa buat padi, ikan, sayuran, dan ubi juga. Pokoknya kalau ada sedikit lahan, di pinggir-pinggir sawah misalnya, sayang kalau tidak dimanfaatkan,” kata Saiful Latif, Ketua Pokdakan Se-Wedomartani, Ngemplak.

Begitu pula dengan Pokdakan “Mina Muda” di Samberembe. Sigit Pramono, ketua Pokdakan, mengaku akan melanjutkan budidaya ugadi yang sudah sukses diujicobakan di wilayahnya. “Kalau hasilnya sudah kelihatan begini, nanti pasti ada kelompok lain yang mengikuti,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya