SOLOPOS.COM - Ilustrasi bawang merah. (Antara-Akhmad Nazaruddin Lathif)

Solopos.com, BOYOLALI -- Petani di Dukuh Sepi, Desa Jrakah, Kecamatan Selo, Boyolali, Jawa Tengah, telah mempraktikkan penanaman bawang merah dengan bibit biji. Penggunaan bibit dari dari biji dinilai lebih hemat modal.

Pada Kamis (10/6/2021), para petani di dusun tersebut sudah menikmati panen perdana bawang merah dengan bibit biji. Petani yang tergabung dalam Kelompok Tani Ngudi Tani mampu panen bawang merah di lahan seluas delapan hektare.

Promosi Meraih Keberkahan Bulan Syawal, Pegadaian Ajak Masyarakat Umrah Akbar Bersama

Kepala Dinas Pertanian (Dispertan) Kabupaten Boyolali, Bambang Jiyanto, menyebutkan hasil panen dalam satu hektare mencapai 9 ton hingga 10 ton bawang merah.

Baca juga: Keren! Warga Lereng Merapi-Merbabu Boyolali Kirim Bantuan 1,5 Ton Sayur Untuk Warga Yang Isolasi Mandiri

“Panen pangkas langsung dihargai Rp10.000 – Rp12.000 sehingga ini sangat menguntungkan dan ini edukasi untuk mengalihkan bibit yang semula memakai umbi sekarang memakai biji,” kata dia dalam rilis yang diterima Solopos.com, belum lama ini.

Dia menyebutkan setiap satu hektare lahan bawang merah membutuhkan 10 hingga 11 bungkus bibit biji dengan harga sekitar Rp600.000 per bungkus.

Sementara jika petani menggunakan bibit bawang merah dari umbi, membutuhkan modal sebesar Rp40 juta untuk pembelian bibit.

Baca juga: Utang Rp900.000 Bengkak Jadi Rp75 Juta, Warga Boyolali Ngaku Terjerat 27 Aplikasi Pinjaman Online

Bambang Jiyanto menguraikan inovasi penanaman bawang merah dengan biji tersebut sudah disampaikan oleh penyuluh.

“Ini edukasi yang sudah disampaikan teman-teman penyuluh dan sudah direplikasi oleh teman-teman kelompok tani yang rata-rata pemuda. Ini akan kami replikasi yang lebih besar,” tambah dia.

Metode Baru

Pada bagian lain, Kabid Tanaman pangan dan Kortikultura Dinas Pertanian Boyolali Supardi, Kamis (17/6/2021), menjelaskan harga setengah kilogram bibit biji bawang merah saat ini sekitar Rp1,5 juta. Sedangkan satu hektare butuh sekitar 3 kg atau perlu modal sekitar Rp9 juta untuk pengadaan bibit biji.

Baca juga: Buah Kesemek Khas Selo Boyolali, Direndam 6 Hari Baru Bisa Dikonsumsi

Sementara itu, Ketua Kelompok Tani Ngudi Tani, Sawit, mengaku sangat terbantu dengan inovasi penanaman bawang merah melalui metode baru tersebut.

“Kepada petugas dari penyuluh petani maupun pemerintah agar ada bimbingan dari kelompok supaya ada kemajuan,” kata dia.

Mengutip laman litbang.pertanian.go.id, Jumat (18/6/2021), salah satu upaya meningkatkan produktivitas serta kualitas bawang merah yang sesuai dengan permintaan konsumen adalah penggunaan bibit berupa benih atau biji (true shallot seed = TSS).

Baca juga: Hemat Modal Lur, Petani Selo Boyolali Tanam Bawang Merah dengan Biji

Keuntungan usaha tani bawang merah dengan biji ini antara lain dapat menurunkan biaya produksi (pengangkutan benih), penyimpanan serta distribusinya lebih mudah, di samping itu juga dapat menciptakan varietas unggul baru.

Budidaya bawang merah dapat dilakukan pada lahan sawah maupun lahan kering. Tanaman bawang merah membutuhkan tanah gembur, subur, banyak mengandung bahan organik, serta mudah menyediakan air dengan aerasi udara baik dan tidak becek.

Prinsipnya, budidaya bawang merah memerlukan air yang cukup terutama saat pembentukan umbi, namun terkontrol. Tanaman bawang merah yang kekurangan air pada fase pembentukan umbi dapat mengakibatkan penurunan produksi secara signifikan. Suhu optimal untuk pertumbuhan tanaman bawang merah 20-30°C. Intensitas sinar matahari penuh tanpa naungan, lama penyinaran 12 jam.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya