SOLOPOS.COM - Ilustrasi pertanian (Solopos/M. Aris Munandar)

Solopos.com, SRAGEN — Petani mengeluhkan pasokan air dari Daerah Irigasi (DI) Colo Timur tidak sampai ke wilayah hilir timur Sragen saat malam hari.

Terkait persoalan irigasi itu, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Sragen diminta ikut menyelesaikan karena dinilai terlibat dalam pembentukan Gabungan Perkumpulan Petani Pemakai Air (GP3A).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Keluhan tentang irigasi tersebut disampaikan tokoh petani dari Sambungmacan yang juga mantan pengurus P3A Sambungmacan, Sragen, Tri Hartono di depan Kantor DPUPR Sragen, Senin (10/8/2020).

Kemarau, 7 Waduk dan 46 Embung Tak Mampu Aliri Sawah di Sragen

Tri, sapaan akrabnya, menjelaskan debit air di DI Colo Timur yang bersumber dari Sungai Bengawan Solo masih memadai saat ditangani petugas dari Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS) Solo.

“Petugas BBWSBS bekerja siang hari dan air bisa sampai hilir timur Sragen. Namun, saat malam air pengelolaan air diserahkan ke GP3A. Ternyata air jarang sampai ke hilir timur. Dengan sistem gilir pati itu, mestinya daerah hilir mendapatkan jatah setiap Senin-Kamis tetapi kenyataannya sekarang hanya Kamis saja dapat airnya,” jelas Tri Hartono.

Ditinggal Makan Sate Kelinci di Sambungmacan Sragen, Rp80 Juta di Mobil Digondol Maling

Sebenarnya, ungkap Tri, para mantan pengurus P3A mau bergerak untuk mengatur irigasi.

Namun, Tri mengatakan para pengurus lama tidak berani bertindak karena sudah ada pengurus lain yang disahkan dengan Surat Keputusan (SK) Bupati Sragen.

“Kami GP3A lama bergerak nanti kesalahan. Pengurus GP3A yang dapat SK dari Bupati itu tidak bekerja optimal. DPUPR harus bertanggung jawab dengan masalah itu karena ikut terlibat dalam pembentukan GP3A. Wilayah timur itu meliputi Sambungmacan, Gondang, dan Ngrampal,” ujar Tri Hartono.

Sementara itu, Kepala DPUPR Sragen Marija menyatakan GP3A itu hanya satu yang dipimpin Suratman. Kalau ada pengurus lain, Marija mengaku tidak mengetahui.

Persoalan Internal GP3A

Dia mengatakan DPUPR hanya memfasilitasi pembentukan GP3A. Kalau ada masalah itu, ujar dia, merupakan persoalan internal GP3A.

“Soal keluhan air tidak sampai ke timur itu karena debit air di Waduk Gajah Mungkur itu setiap tahun mengecil. Kami sudah komunikasi dengan GP3A dan BBWSBS,” ungkap Marija.

Bekas Galian di Sragen Tewaskan 2 Bocah, 2 Warga Karanganyar Ditahan

Dia menyatakan tidak ingin ikut campur dengan persoalan internal GP3A.

“Jadi DPUPR tidak pernah membentuk GP3A tetapi hanya memfasilitasi GP3A untuk pemilihan pengurus dan tidak ada kepentingan apa-apa,” jelas Marija.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya