SOLOPOS.COM - ilustrasi (JIBI/dok)

Solopos.com, PONOROGO -- Para petani di tujuh kecamatan se-Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, mulai menggalakkan pendirian rumah burung hantu (rubuha). Pendirian rubuha supaya predator alami tikus tersebut bisa berkembang biak.

Tujuh kecamatan yang mulai menggalakkan pendirian rubuha itu adalah Kecamatan Jambon, Kecamatan Mlarak, Kecamatan Sambit, Kecamatan Pulung, Kecamatan Babadan, Kecamatan Sampung, dan Kecamatan Jetis.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Koordinator Petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tanaman (POPT) Dinas Pertanian Kabupaten Ponorogo, Warni, mengatakan burung hantu berguna untuk mengurangi hama tikus yang selama ini menjadi masalah bagi petani.

Dia mengatakan rubuha dibangun seperti rumah burung merpati yang dicat hitam kemudian dipasang di tiang setinggi 4 hingga 5 meter dari permukaan tanah.

"Dengan adanya rubuha ini, burung hantu yang ada di hutan bisa mampir lalu berburu tikus. Kalau bisa tinggal di situ dan berkembang biak lebih baik, tapi kalau tidak, paling tidak bisa mengincar tikus sehingga mengurangi jumlah tikus di sekitar rubuha,” kata dia dalam siaran pers Pemkab Ponorogo, Senin (16/12/2019).

Pendirian rubaha menjadi salah satu alternatif upaya membasmi hama tikus. Metode ini sudah dilakukan di sejumlah kabupaten dan hasilnya memang cukup efektif untuk membasmi tikus.

Warni mencontohkan pembangunan rubuha di Desa Lembah, Kecamatan Babadan, yang sudah berhasil. Banyak burung hantu bersarang di rubuha. Dampaknya, hama tikus di sawah desa tersebut pun berkurang secara signifikan.

"Rubuhan ini terbukti efektif untuk mengundang burung hantu sebagai predator alami," ujarnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya