SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

KULONPROGO-Petani lahan pesisir selatan Kecamatan Temo, Kulonprogo, bakal mengikrarkan penolakan pembangunan bandara di wilayah itu malam nanti,  Sabtu (15/12/2012). Pasalnya, jika bandara dibangun di pesisir maka sawah sebagai sumber mata pencaharian mereka akan hilang.

Humas Paguyuban Wahana Tritunggal, Martono, menginformasikan ikrar penolakan akan dilakukan dengan membubuhkan tanda tangan pada sebuah kain panjang. “Aksi itu merupakan salah satu bentuk kegiatan kami menolak pembangunan bandara. Kami terus mengkonsolidasikan diri untuk menghimpun para petani lahan pesisir dari empat desa yaitu Glagah, Palihan, Sindutan dan Jangkaran,” ujar dia, Sabtu pagi.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dia menjelaskan pihaknya tetap pada pendirian untuk menolak keberadaan bandara lantaran bisa menggusur lahan pertanian di pesisir. Padahal selama ini lahan pertanian itu menjadi tempat ribuan orang menggantungkan hidup sebagai pemilik lahan, penggarap atau buruh tani. Selain itu mereka juga nekat mempertahankan karena merupakan warisan nenek moyang.

Ekspedisi Mudik 2024

Sebelumnya, Oktober silam, paguyuban tersebut sudah menggelar audiensi dengan para pimpinan Kulonprogo di Rumah Dinas Bupati Kulonprogo. Dalam audiensi tersebut, mereka menantang bupati untuk bertindak sportif menyikapi perbedaan pendapat dengan para petani pesisir.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya