SOLOPOS.COM - Para petani di lingkungan Desa Soko, Kecamatan Miri, Sragen, mengikuti pelatihan pertanian yang dilakukan para petani milenial di balai desa setempat, belum lama ini. (Istimewa/Perri Setiawan)

Solopos.com, SRAGEN—Para petani milenial yang tergabung dalam Komisariat Daerah (Komda) Duta Petani Milenial/Andalan Kabupaten Sragen menginisiasi Pusat Pelatihan Pertanian Pedesaan Swadaya (P4S) di Kabupaten Sragen.

P4S menjadi solusi untuk menarik minat generasi milenial agar di sektor pertanian.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ketua Komda Petani Milenial/Andalan Kabupaten Sragen Perri Setiawan saat dihubungi Solopos.ocm, Kamis (29/9/2022), menerangkan P4S sudah jalan di 10 lokasi yang menyebar di sejumlah kecamatan di Bumi Sukowati.

Dia mengatakan P4S ini menjadi solusi untuk menarik generasi milenial mau belajar dan terjun di dunia pertanian.

Baca Juga: Datangi Pekarangan Petani Milenial di Jatinom, Bupati Klaten Panen Cabai

Dia berharap Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sragen bisa ikut bersama untuk berkolaborasi dalam P4S sebagai pusat belajar pertanian bagi generasi muda.

“Lewat P4S petani diberi pemahaman tentang pertanian yang menarik dan menyenangkan sehingga banyak generasi muda yang tergerak mau berkecimpung sebagai petani. Akses pertanian itu sekarang mudah sekali karena bisa belajar di Internet dan belajar dengan teman petani lainnya. P4S ini sudah banyak di Indonesia. Bahkan empat hari lalu ada Musyawarah Nasional P4S di Bali yang dihadiri Menteri Pertanian,” jelas Perri.

Dia menerangkan P4S ini menjadi ujung tombak bagi pertanian di daerah karena dilaksanakan secara swadaya.

Dia mengatakan lewat P4S ini generasi muda bisa duduk bersama dan berkolaborasi bersama sehingga persepsi bahwa pertanian itu kotor, dekil, dan seterusnya bisa berubah.

“Ketika motor rusak bisa diperbaiki. Bila genteng bocor bisa diganti tetapi kalau tidak ada pangan maka akan menjadi masalah besar di sebuah negara. P4S ini hadir untuk membangkitkan pertanian dan membuka wawasan bagi petani milenial,” jelasnya.

Baca Juga: Duta Petani Milenial Sragen Bicara Soal Krisis Petani Muda

Dalam P4S ini, sebut dia, kegiatannya meliputi pelatihan, magang, dan pendampingan pertanian.

Dia menerangkan dasar hukum P4S itu berupa UU No. 16/2006 dan Peraturan Menteri Pertanian No. 33/2016. Dia menyebut jumlah P4S di Jawa Tengah sudah mencapai 238 unit kegiatan yang terdiri atas P4S kelas utama 24 unit, P4S madya 98 unit, dan P4S pratama 116 unit.

“P4S ini memiliki produk unggulan. Ada fasilitas magang atau diklat dan praktik. Model pelatihannya memiliki metode pelajaran, bahan ajar berupa modul, dan seterusnya,” jelas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya