SOLOPOS.COM - Komunitas Petani Muda Klaten menggelar ngobrol pertanian di aula Rumah Dinas Wakil Bupati Klaten, Minggu (29/5/2022). (Istimewa/Komunitas Petani Muda Klaten)

Solopos.com, KLATEN — Petani muda atau petani milenial di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah terus bertambah, semula empat orang menjadi 250 orang.

Setidaknya ratusan petani muda itu yang tergabung dalam Komunitas Petani Muda Klaten. Ketua Komunitas Petani Muda Klaten, Afif Amrizal Basri, menjelaskan inisiasi pembentukan komunitas itu bermula dari diskusi empat orang pada pertengahan tahun 2020 lalu.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Mereka memiliki keresahan yang sama, yakni mengurai permasalahan kompleks di bidang pertanian. Salah satunya soal regenerai petani. Mayoritas petani berumur di atas 50 tahun.

“Kemudian kami kampanye keliling wilayah-wilayah. Ternyata di daerah yang berbeda memiliki keresahan yang sama. Termasuk, tidak ada wadah untuk berkomunikasi. Akhirnya terbentuk komunitas ini,” kata Afif, Senin (30/5/2022).

Hingga pada akhir Agustus 2021, terbentuk komunitas tersebut. Seiring perkembangannya, minat milenial pada dunia pertanian bertambah. Hal itu dibuktikan jumlah anggota komunitas mencapai sekitar 250 orang saat ini.

Baca Juga : Agrowisata Tani Manunggal Selogiri Wonogiri Ajak Anak Muda Bertani

Kegiatan komunitas tersebut di antaranya ngobrol bareng (Ngoper). Kegiatan tersebut mendatangkan berbagai pembicara dari instansi terkait, ahli pertanian, serta akademisi. Ada kegiatan tandur bareng serta pelatihan bidang pertanian maupun peternakan.

Afif menjelaskan ratusan petani muda yang bergabung pada komunitas itu tak hanya bergerak di bidang tanaman pangan. Ada yang bergerak di bidang hortikultura, peternakan, pascpanen, dan lain-lain.

Selain sudah menjalankan usaha bidang pertanian, ada pula petani muda yang baru mulai mengenal dan tertarik pada bidang pertanian. Komunitas itu terbuka bagi siapapun yang tertarik pada bidang pertanian maupun peternakan.

“Terutama anak-anak muda yang memiliki ketertarikan pada bidang pertanian. Apapun background [latar belakang] mereka,” jelas Afif.

Baca Juga : Petani Milenial Klaten Budi Daya Beras Merah Wangi Tidak Sepo

Dia mencontohkan sejumlah petani muda Klaten yang sukses dan bergabung dalam komunitas. Seperti, petani muda asal Jatinom yang sukses di bidang perkebunan.

Ada pula petani hortikultura asal Bayat yang sukses budi daya melon kualitas premium. “Kami akan buat klasterisasi untuk mengidentifikasi masing-masing bergerak pada bidang apa,” tutur dia.

Afif berharap pendampingan dari berbagai stakeholder bisa terus dilakukan. Seperti, regenerai petani dan pendampingan dari sisi penerapan teknologi. “Goal-nya nanti kesejahteraan petani,” ungkap dia.

Wakil Bupati Klaten, Yoga Hardaya, mengapresiasi munculnya komunitas yang bergerak pada bidang pertanian. Dia berharap para petani milenial bisa terus berkembang serta berinovasi terutama pada penerapan teknologi.

Baca Juga : Produksi Beras Merah Pulen, Omzet Petani Milenial Klaten Rp10 Juta

“Guna membantu para petani sepuh. Selain itu, petani muda bisa membantu mengurai permasalahan petani. Misalnya mengatasi permasalahan hama, terutama tikus,” tutur dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya