SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Dok SOLOPOS)

Ilustrasi (Dok SOLOPOS)

Klaten (Solopos.com)–Kalangan petani di Kabupaten Klaten masih ragu untuk menanam palawija sebagai ganti tanaman sebagai upaya memutus siklus hama wereng batang cokelat (WBC).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sugeng Suwarto, petani asal Bulurejo, Juwiring mengaku sudah pernah mencoba menanam palawija jenis cabai dan jagung pada tahun 2010 lalu. Akan tetapi, tanaman palawija tersebut akhirnya juga mengalami gagal panen seperti halnya tanaman padi.

Ekspedisi Mudik 2024

“Tanah di lahan kami kaya akan air sehingga tidak cocok ditanami palawija,” kata Sugeng kepada Espos, Minggu (29/5/2011).

Hal senada juga dikemukakan Ketua Kelompok Tani Sumber Rejeki, Sumber, Trucuk, Wardiono. Menurutnya, para petani yang memiliki lahan basah cenderung kesulitan menanam palawija.

“Delanggu dan Juwiring adalah kawasan yang berkecukupan air. Kalau ditanam palawija akan percuma karena jenis tanaman ini cocoknya ditanam di lahan kering,” terang Wardiono.

(mkd)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya