SOLOPOS.COM - Para petani mempraktikkan membuat pupuk dari jerami di kolong flyover jalan lingkar Kota Madiun, Jumat (27/9/2019). (Istimewa-Pemkot Madiun)

Madiunpos.com, MADIUN — Sejumlah petani di Kota Madiun dilatih untuk membuat pupuk berbahan dasar jerami.

Seusai panen, jerami sangat mudah dijumpai di persawahan. Namun, selama ini para petani tidak memanfaatkan jerami ini dengan maksimal. Biasanya jerami hanya dibuang atau dibakar, karena dianggap sampah. Padahal jerami ini memiliki manfaat yang justru bisa menguntungkan petani. Salah satunya dimanfaatkan menjadi pupuk.

Untuk mengoptimalkan pemanfaatan jerami ini, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Disperta) Kota Madiun menggelar pelatihan pembuatan pupuk dengan bahan dasar jerami kepada para petani, Jumat (27/9/2019).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Baca Juga:

Warga Dawung Sragen Belajar Olah Daun Jadi Kompos Bareng Indaco

Bikin Pupuk Organik Cuma 18 Hari

Ada 20 petani di wilayah Kelurahan Winongo, Kecamatan Manguharjo, yang mengikuti pelatihan ini. Mereka perwakilan dari dua gabungan kelompok tani (gapoktan) yaitu Tani Dadi Satu dan Tani Dadi Makmur.

Petugas Penyuluh Pertanian Lapangan Disperta Kecamatan Manguharjo, Cahyaning Retno Kencono, mengatakan pembuatan pupuk ini terbilang mudah karena hanya memerlukan jerami, kotoran ternak yang telah diolah menjadi pupuk kandang, dekomposer, dan air.

Tahap pertama, petani harus menyiapkan lokasi pembuatan pupuk yaitu dengan menggunakan terpal sebagai alas. Setelah itu, alas ditutup dengan pupuk kandang.

Selanjutnya, di bagian atas pupuk kandang diberi jerami. Tumpukan pupuk kandang dan jerami itu kemudian disiram dengan campuran air dan dekomposer. Langkah ini diulangi hingga berlapis-lapis sampai bahan habis. Setelah itu ditutup kembali dengan terpal.

“Setelah proses ini, sepekan lagi akan kita cek lagi. Kalau terlalu kering akan ditambah dengan cairan air dan dekomposer lagi,” ujarnya.

Pupuk jerami ini baru bisa dipanen minimal satu bulan setelah pembuatan. Nantinya hasil pupuk jerami ini dibagikan kepada anggota gapoktan di Kelurahan Winongo.

Retno menyampaikan kegiatan ini untuk mengedukasi petani dalam pembuatan pupuk organik sendiri dengan biaya yang terjangkau. Pembuatan pupuk ini tentu akan bermanfaat mengingat musim tanam segera tiba.

“Kegiatan pelatihan ini sebelumnya dilaksanakan di Kelurahan Kanigoro dan Kelurahan Josenan. Terakhir di Winongo ini. Sebelumnya, kami juga telah melaksanakan sosialisasi kepada para petani untuk pembuatan pupuk organik pada Mei lalu,” jelas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya