GUNUNGKIDUL—Sejumlah petani di Gunungkidul kesulitan mengairi lahannya sejak seminggu terakhir. Sumber air dari sumur di ladang milik warga sudah sangat minim.
Salah satu warga Dusun Wareng I, Desa Wareng, Wonosari, Warno Wiryo, Rabu (20/7) menjelaskan, ia harus menghemat air untuk menyiram tanaman tembakau miliknya yang sudah berumur 70 hari. Tiga minggu lalu, ia mengaku masih dapat menyiram tanaman tembakaunya sekali sehari. Namun saat ini, ia hanya bisa menyiramnya tiga hari sekali.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
“Idealnya setiap hari harus disiram untuk mempercepat pertumbuhan, terutama daunnya. Tapi sumur saya sudah hampir kering,” terang Warno. Menurut dia, tanaman tembakau yang kekurangan air akan berdaun keriting.
Dengan kondisi ini, Warno berencana membeli air melalui tangki swasta yang harganya mencapai Rp70.000.
“Paling nanti menggunakan tanki besar ngambil di Siraman [Wonosari], memang alamnya seperti ini,” imbuhnya.
Hal yang sama juga, dialami sejumlah petani di kawasan lahan kering lainnya seperti di Kecamatan Tanjungsari, Saptosari, Rongkop dan Tepus.(Harian Jogja/Sunartono)
Foto Ilustrasi