SOLOPOS.COM - Kacang hijau. (Freepik)

Solopos.com, KLATEN — Kementerian Pertanian (Kementan) menargetkan swasembada kedelai pada 2026. Di sisi lain, Sejumlah petani masih menyimpan keresahan di tengah pemerintah menggenjot produktivitas kedelai.

Kepala Desa (Kades) Burikan, Surata, mengatakan anomali cuaca menjadi kendala utama petani Burikan menanam kedelai. Tahun lalu, petani kedelai gagal panen gegara hujan deras masih mengguyur saat musim kemarau.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Harga jual kedelai juga menjadi keresahan bagi petani. Ketika masa panen tiba, harga jual kedelai turun. Harga jual kedelai hasil panen lebih rendah dibandingkan harga benih kedelai yang ditanam petani yang naik ketika musim tanam tiba.

Ekspedisi Mudik 2024

“Harga benih bisa hampir tiga kali lipat [dibandingkan harga jual kedelai saat panen]. Harga benih pernah mencapai Rp20.000-21.000 per kg. Sementara, harga jual hasil panen kualitas bagus itu paling mahal dihargai Rp7.500 per kg. Dihitung-hitung dari biaya untuk tenaga kerja sampai panen itu tidak nyambung dengan hasil yang diperoleh,” kata Surata, Sabtu (21/5/2022).

Petani setempat pernah menjajal menanam kacang hijau serta jagung saat kemarau. Namun, hasilnya tak maksimal. Sebanyak 80 persen dari total 2.500 jiwa warga di Burikan mengandalkan pendapatan keluarga dari bertani.

Baca Juga: Kementan Targetkan Swasembada Kedelai Pada 2026

“Kami memohon kepada pemerintah bisa mengambil langkah untuk mengatasi persoalan yang dihadapi petani terutama di Burikan. Persoalan harga jual yang masih rendah bisa terurai untuk mengangkat kesejahteraan petani,” kata dia.

Bupati Klaten, Sri Mulyani, melaporkan ada kecenderugan penurunan minat petani menanam kedelai lantaran harga hasil panen kedelai lebih rendah dibandingkan jenis palawija lainnya.

Harga hasil panen kedelai berkisar Rp9.000 per kg sementara harga kacang hijau Rp13.000 per kg. Mulyani berharap Kementerian Pertanian bisa memberikan bantuan agar harga hasil panen kedelai petani meningkat hingga menggairahkan minat petani menanam kedelai.

Baca Juga: Begini Keresahan Petani Kedelai Cawas Klaten di Tengah Anomali Cuaca

Sebagaimana diketahui, Kementan mengejar target produksi kedelai 1 juta ton di tahun ini. Kementan menargetkan swasembada kedelai pada 2026.

“Kami targetkan swasembada kedelai pada 2026. Tahun ini kami targetkan areal [luas tanam] 350.000 ha atau totalnya 600.000 ha. Target produksinya 1 juta ton. Tahun depan kami menargetkan 900.000 ha untuk penanaman kedelai dengan dana pemerintah, Kredit Usaha Rakyat, dan swadaya,” kata Direktur Aneka Kacang dan Umbi Kementan, Yuris Tiyanto, mewakili Dirjen Tanaman Pangan Kementan, Suwandi, dalam peluncuran Gerakan Tanam Kedelai di Desa Burikan, Kecamatan Cawas, Sabtu (21/5/2022).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya