SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p dir="ltr"><strong>Madiunpos.com, MAGETAN</strong> — Tanaman daun bawang yang dibudidayakan petani di Desa Dadi, Kecamatan Plaosan, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, diserang hama ulat. Hama ulat ini kerap menyerang tanaman daun bawang pada saat musim kemarau seperti sekarang.</p><p dir="ltr">Seorang petani daun bawang, Jajang, mengatakan tanaman daun bawang yang ditanam petani akan memasuki masa panen sekitar dua bulan lagi. Saat ini perawatan terhadap tanaman yang sudah berusia <a href="http://madiun.solopos.com/read/20180914/516/939823/26-pesilat-psht-dapat-penghargaan-dari-kapolres-madiun" title="26 Pesilat PSHT Dapat Penghargaan dari Kapolres Madiun">satu bulan terus dilakukan</a>.</p><p dir="ltr">Petani harus rutin merawat tanaman daun bawang yang ditanamnya mulai dari mencabuti rumput yang ada di sekitar tanaman hingga memotong pucuk daun yang mengering. Selain itu, pada musim kemarau seperti sekarang ini serangan ulat juga harus diwaspadai.</p><p dir="ltr">"Ini kita sedang merawat tanaman daun bawang. Rumput-rumput yang ada dibsekitar tanaman dicabuti supaya daun bawangnya tumbuh subur," jelas dia saat ditemui <em>Madiunpos.com</em> di sela-sela merawat daun bawang di ladangnya, Rabu (12/9/2018).</p><p dir="ltr">Meski demikian, Jajang optimistis <a href="http://madiun.solopos.com/read/20180914/516/939658/nenek-nenek-ponorogo-meninggal-dianiaya-saat-hendak-ke-musala" title="Nenek-Nenek Ponorogo Meninggal Dianiaya saat Hendak ke Musala">hasil panen daun</a> bawang pada musim tanam ini cukup baik. Satu kotak lahan biasanya bisa menghasilkan 5 kuintal daun bawang.</p><p dir="ltr">Untuk harga jual daun bawang dari petani, ujar dia, saat ini masih stabil yaitu Rp5.000/kg. "Harganya stabil. <em>Ga</em> naik <em>ga</em> turun. Rp5.000/kg. Biasanya ini nanti ada tengkulak yang mengambil," ujar dia.</p><p dir="ltr">Petani daun bawang lainnya, Aminah, menuturkan hama ulat memang cukup menyusahkan petani karena bisa merusak tanaman. Selama ini petani menggunakan pestisida untuk membasmi hama yang <a href="http://madiun.solopos.com/read/20180915/516/939847/selamat-dispendukcapil-kota-madiun-raih-penghargaan-dukcapil-bisa" title="Selamat! Dispendukcapil Kota Madiun Raih Penghargaan Dukcapil Bisa">menyerang tanaman</a>.</p><p dir="ltr">"Ini pucuk daun yang sudah mengering juga dipotong karena itu pertanda kalau tidak sehat. Nanti akan tumbuh lagi," ujar warga Plaosan tersebut.&nbsp;</p><p><strong>Silakan&nbsp;</strong><a href="http://madiun.solopos.com/"><strong>KLIK</strong></a><strong>&nbsp;dan&nbsp;</strong><a href="https://www.facebook.com/madiunpos/"><strong>LIKE</strong></a><strong>&nbsp;untuk lebih banyak berita Madiun Raya</strong></p>

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya