SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

JOGJA—Kelompok petani di Kabupaten Bantul dan Kulonprogo termasuk di antara 1.603 petani yang diberdayakan PT Unilever Indonesia untuk pengembangan kedelai hitam. Meski pemasaran dibantu PT Unilever, banyak petani lari ke tengkulak.

Ketua Asosiasi Produksi Pertanian Kabupaten Bantul, Lasiyo menuturkan, masih ada permainan pasar lokal untuk pemasaran kedelai hitam. Ia mengatakan, nota kesepahaman antara petani dengan pihak PT Unilever kurang kuat sehingga membuat petani sulit memasarkan harga tinggi jika kedelai hitam dipasaran jauh lebih tinggi dari harga kesepakatan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Kami ada kontrak petani dengan Unilever, apapun kondisinya harga sudah patokan. Sekarang harga jual lewat koperasi khusus Rp6.600 per kilo sampai ke Unilever Rp7.200,” katanya di sela-sela kompetisi tutur perempuan petani kedelai hitam di hotel Brongto, Jogja, Kamis (15/12).

Kondisi itu, lanjut Lasiyo sangat menguntungkan ketika harga kedelai hitam dipasaran lebih rendah. Tetapi, ketika harga pasar tinggi, petani merasa rugi jika harus menjual sesuai harga kesepatakan. Kondisi ini memberi peluang tengkulak untuk membeli kedelai hitan hingga Rp9.000 per kilo. “Karena kesepakatan yang kurang lunak, 70 persen dari sekitar 400 anggota petani keluar dari keanggotaan,” lanjut Lasiyo.

Terpisah, Koordinator Petani Kedelai Perempuan Kulonprogo, Yuli Astuti mengatakan, kemudahan pemasaran kedelai hitam ketika bergabung menjadi mitra PT. Unilever. “Unilever memberikan benih, fasilitas pupuk, pertanian dan pemasaran dengan harga pas,” katanya.

Menurut Yuli, petani kedelai hitan Kulonprogo juga banyak keluar sebagai mitra karena kepincut harga tengkulak antara Rp8.000-Rp9.000. Alasannya, selain harga beli tengkulak lebih tinggi, juga karena banyak petani tidak betah dengan sistem pemilahan kedelai unggulan.(Harian Jogja/Pamuji Tri Nastiti)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya