SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Dok.SOLOPOS)

Ilustrasi (Dok.SOLOPOS)

Karanganyar (Solopos.com)–Petani di Desa Karangmojo, Kecamatan Tasikmadu, memanen melon untuk pertama kalinya, Selasa (19/7/2011) pagi. Pasalnya, dari dulu para petani di sana sulit untuk mengubah pola pikir dari bertanam padi ke palawija atau tanaman hortikultura.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ketua Kelompok Tani (Poktan) Makmur I Desa Karangmojo, Hadi Suwito mengatakan, selain melon, lahan di sana juga ditanami semangka, terong, cabe dan kacang panjang.
“Terakhir sudah lima kali di desa sini tanaman padinya mengalami puso atau gagal panen. Karena itu, kami beranikan diri untuk menanam tanaman hortikultura,” ujar Hadi saat ditemui wartawan di lahan penanaman melon, Selasa (19/7/2011) pagi.

Ekspedisi Mudik 2024

Menurut Hadi, hasil dari panen melon tersebut cukup lumayan. Dengan modal Rp 20 juta untuk biaya sewa lahan, pembelian benih, pupuk, obat, tenaga hingga pengairan, hasil bersih yang didapat mencapai 80 persen atau laku senilai Rp 36 juta.

Dari penanaman hingga pemeliharaan, pihaknya dibantu dan didampingi oleh Perhimpunan Petani dan Nelayan Sejahtera Indonesia (PPNSI). Meski menanam hortikultura cukup riskan, tapi pihaknya berharap agar ke depan para petani lain juga mau menanam selain padi. Selain bisa mengembalikan kondisi normal tanah, hal itu juga bisa untuk membunuh siklus wereng dan virus.

(fas)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya