SOLOPOS.COM - Lahan milik petani cabai, Sarono, di Desa Malangjiawan, Colomadu. Karanganyar. (Solopos/M. Aris Munandar)

Solopos.com, KARANGANYAR – Curah hujan yang tinggi membuat perawatan cabai di musim penghujan jauh lebih sulit. Hal itu menyebabkan panen cabai berkurang sehingga harganya di pasaran melambung tinggi.

Ketua Kelompok Tani Colomadu, Karanganyar, Sarono, mengatakan, curah hujan tinggi menyebabkan sejumlah tanaman cabainya gagal panen.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Ratu Keraton Agung Sejagat Halu, Merasa Jadi Penyelamat Dunia

“Saya mulai menanam sekitar akhir November 2019. Setelah itu kan curah hujan tinggi, sehingga bunga dan cabai yang baru tumbuh kecil banyak yang berguguran,” Sarono, saat ditemui Solopos.com di Kantor Balai Penyuluh Pertanian, Colomadu, Kamis (16/1/2020).

Selain curah hujan tinggi, tanaman cabai juga rawan diserang hama lalat buah. Hama tersebut menyebabkan buah cabai membuuk.

“Lalat tersebut hinggap di batang dan daun cabai. Kamudian bertelur dan menetas di situ. Sehingga menyebabkan cabai busuk,” sambung dia.

Meskipun panen cabai berkurang, Sarono melihat harga cabai justru naik. Jenis cabai yang ditanam Sarono yaitu cabai keriting besar saat ini hargamya mencapai Rp11.000 per-kilogram. Jika normal, biasanya harga cabai dari petani hanya Rp5000 per kilogram.

Meninggal Tersengat Listrik, Jasad Pekerja Proyek di Karanganyar Nempel di Atap Seng

Luas tanah yang digarap Sarono untuk ditanami cabai luasanya mencapai 2000 hektare. Lahan tersebut bisa ditanami 3.000 batang pohon cabai.

Sayangnya, di musim hujan seperti saat ini satu pohon cabai maksimal hanya bisa menghasilkan 5 ons. Padahal, biasanya satu pohon cabai bisa menghasilkan 8 ons hingga 1 kilogram.

“Jika musim seperti ini saya tidak menunggu cabai memerah. Ketika masih hijau sudah saya panen, karena risiko hama lalat buah merambat,” imbuh Sarono.

Ratu Keraton Agung Sejagat: Kami Diperlakukan Layaknya Teroris Kelas Dunia

Sarono memperkirakan harga cabai di pasaran akan turun ketika curah hujan berkurang. Sebab, musim penghujan membuat perawatan cabai lebih sulit.

“Perkiraan saya harga cabai mulai normal ketika perawatan cabai mulai mudah. Sehingga petani dari berbagai daerah bisa memasok kebutuhan cabai di pasaran,” kata Sarono.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya