SOLOPOS.COM - Salah seorang petani di di Dukuh Bungkusan, Desa Jurangjero, Kecamatan Karanganom, Kabupaten Klaten, Kris Supranta mengontrol benih padi yang disemai di halaman rumahnya, akhir pekan kemarin. (Iskandar/JIBI/SOLOPOS)


Salah seorang petani di di Dukuh Bungkusan, Desa Jurangjero, Kecamatan Karanganom, Kabupaten Klaten, Kris Supranta mengontrol benih padi yang disemai di halaman rumahnya, akhir pekan kemarin. (Iskandar/JIBI/SOLOPOS)

KLATEN–Salah seorang petani di Dukuh Bungkusan, Desa Jurangjero, Kecamatan Karanganom, Kabupaten Klaten, Kris Supranta terpaksa menyemai benih padi di halaman rumahnya.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Hal itu dilakukan guna menghindari serangan hama tikus.

“Biasanya pembuatan benih seperti ini kami lakukan di sawah. Tetapi karena sekarang ini serangan hama tikus menyebar ke berbagai tempat kami memilih membuat benih di halam rumah. Selain aman dari serangan hama tikus, pembuatan benih di rumah juga banyak memperoleh keuntungan,” ujar Kris yang juga Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Kecamatan Karanganom, ketika ditemui wartawan di di kediamannya, akhir pekan kemarin.

Menurut dia pembuatan benih di halaman rumahnya juga mampu mengirit biaya hingga kira-kira 80 persen. Dia mencontohkan jika pembuatan benih dilakukan di sawah butuh dana untuk hari operasional kerja (HOK) Rp165.000, pembenihan di pekarangan rumah hanya akan menelan biaya Rp60.000.

Selain lebih irit, papar dia, pembuatan benih dirumah juga memudahkan pemantuan. Kris yang juga sebagai pembina Kelompok Wanita Tani Suka Maju Desa Jurangjero, Karanganom, menambahan, sistem pemanfaatan pekarangan rumah sebagai lahan pertanian juga terus disosialisasikan kepada 38 orang anggota kelompoknya.

Kris mengatakan, saat ini dirinya sedang menyemai benih padi varietas baru, yakni jenis Nusantara dan H644. Total ada empat kilogram benih padi yang disemai di halaman rumahnya.  “Benih padi ini sebentar lagi akan kami semai di sawah, maksimal benih yang ditanam berusia 20 hari. Karena kalau usia padi yang akan ditanam di sawah terlalu tua, justru tidak akan bisa maksimal. Rencananya benih padi tersebut saya tanam di lahan sawah seluas 2.500 meter persegi,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya