SOLOPOS.COM - Bupati Karanganyar Juliyatmono secara simbolis menyerahkan bantuan bibit jahe emprit kepada perwakilan kelompok tani di Balai Desa Sedayu, Kecamatan Jumantono, Senin (25/7/2022). Kelompok tani Jumantono dan Jatipuro menerima bantuan tersebut untuk ditanam pada lahan seluas 20 hektare. (Solopos.com/Akhmad Ludiyanto)

Solopos.com, KARANGANYAR — Kelompok tani di Kabupaten Karanganyar menerima bantuan bibit jahe emprit (zingiber officinale var amarum) untuk ditanam pada lahan seluas 20 hektare. Lahan seluas itu merupakan milik anggota kelompok tani di wilayah Kecamatan Jumantono dan Jatipuro.

Kepala Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan (Dispertan PP) Kabupaten Karanganyar, Siti Maesyaroch, mengatakan bantuan tersebut berasal dari pemerintah pusat.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Yang kami usulkan sebenarnya bibit jahe untuk 40 hektare di empat kecamatan, yaitu Jumantono, Jumapolo, Jatipuro, dan Jatiyoso atau yang biasa disebut daerah 4-J. Tetapi yang dikabulkan hanya 20 hektare sehingga kami alokasikan untuk Jumantono dan Jatipuro,” ujarnya di sela-sela acara pembukaan pelatihan budi daya biofarma yang diselenggarakan di Balai Desa Sedayu, Kecamatan Jumantono, Senin (25/7/2022).

Ekspedisi Mudik 2024

Ia menambahkan bibit tersebut akan ditanam dan dipelihara oleh petani. Hasilnya, sepenuhnya dinikmati oleh petani. Dispertan PP siap menjembatani petani dengan pabrik obat-obatan untuk menyerap hasil panen mereka.

“Sudah kami komunikasikan dengan pabrik untuk menyerap hasil panen mereka seperti Combiphar, Sido Muncul, dan lainnya,” ujar Siti.

Baca Juga: Tak Kekurangan Stok, Dispertan PP Karanganyar: Kita Surplus Beras

Sementara itu, untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petani dalam budi daya jahe, Dispertan PP juga memberikan pelatihan dan pendampingan kepada sejumlah kelompok tani yang sudah ditetapkan.

Sementara itu, Kepala Desa Tunggulrejo, Kecamatan Jumantono, Tarno, mengatakan bantuan bibit ini akan sangat membantu petani di desanya. “Mereka nantinya tinggal merawat dan memetik hasilnya. Kami berharap proses penanaman hingga panen nanti bisa berjalan lancar,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Desa Sedayu, Kecamatan Jumantono, Sunarso, menambahkan jehe bukan komoditas asing bagi warganya karena mereka sudah menanam secara berkala. Petani Sedayu, sambungnya, tidak akan mengalami pendala dalam pemeliharaan jahe ini.

Baca Juga: Go Global, Petani Karanganyar akan Terhubung dengan Petani Negara Lain

“Warga kami sudah biasa. Nanti tinggal melanjutkan saja dan ini kan ada pelatihan sehingga harapannya dapat meningkatkan produktivitas jahenya,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya