Boyolali (Espos)–Kalangan petani yang tergabung dalam Gabungan Persatuan Petani Pengguna Air (GP3A) DI Cengklik, Ngemplak, Boyolali, sepakat akan memberakan (mengeringkan) lahan yang puso akibat serangan hama wereng batang coklat (WBC), hingga awal musim tanam (MT) I pada bulan September 2010 mendatang.
Mereka juga sepakat penggunaan air dari Waduk Cengklik hanya akan disiapkan untuk kepentingan penanaman pada masa MT I tersebut.
Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda
Hal tersebut mengemuka dalam rapat pertemuan antarpetani GP3A DI Cengklik dengan Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan (Dispertanbunhut) Kabupaten Boyolali yang diadakan di Balaidesa Dibal, Rabu (23/6).
“Petani telah sepakat untuk mengeringkan lahan yang terlanjur puso akibat serangan hama wereng. Pembibitan akan dimulai kembali saat MT I pada awal September mendatang. Sedangkan 20 persen dari luas lahan seluruhnya yang saat ini masih ditanami padi akan ditunggu sampai panen meskipun diperkirakan hasilnya tidak akan maksimal,” ungkap Ketua GP3A DI Cengklik, Samidi ketika dimintai konfirmasi Espos, seusai pertemuan.
Samidi mengatakan dalam pertemuan yang dihadiri sekitar 100 petani dari 17 desa di tiga kecamatan, yakni Ngemplak, Sambi dan Nogosari itu, telah disepakati pula bahwa penggunaan air untuk pengairan lahan pertanian yang berasal dari Waduk Cengklik hanya akan dipersiapkan untuk penanaman pada MT I tersebut. Sedangkan kebutuhan air bagi lahan yang saat ini belum dipanen, diambilkan dari sumber Kedung Batang dan Kedung Brajan.
sry