SOLOPOS.COM - Ilustrasi petani Sukoharjo menjemur gabah (JIBI/Solopos/Dok.)

Harianjogja.com, SLEMAN—Gabungan kelompok tani (Gapoktan) Ambarketawang Jaya, Desa Ambarketawang. Kecamatan gamping, siap berperan dalam penyediaan stok logistik kebencanaan di DIY.

“Pemerintah mengharapkan ada stok pangan. Apabila sewaktu-waktu terjadi bencana alam, stok kami bisa segera digunakan segera untuk kegiatan logistik,” ungkap Suwarsono, Sekretaris Gapoktan Ambarketawang Jaya, Rabu (29/1/2014).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Untuk penyediaan stok logistik khusus penanganan bencana, pemerintah memberikan dana sebesar Rp20 juta. “Beras senilai Rp20 juta harus selalu ada di gudang. Cadangan tersebut setiap tiga bulan harus diganti yang baru,” terang Suwarsono.

Terkait cadangan pangan tersebut, Gapoktan Ambarketawang Jaya berkoordinasi dengan Badan Ketahanan Pangan DIY. Sasaran bantuan diprioritaskan untuk korban bencana yang ada di daerah Sleman.

Gapoktan Ambarketawang Jaya memiliki banyak program, di antaranya produksi pupuk organik, simpan pinjam, budi daya tanaman pangan, peternakan, perikanan, pengolahan hasil pertanian, lumbung pangan dan jual beli hasil pertanian, serta produksi aneka makanan ringan. Namun secara garis besar sebagai lumbung atau cadangan dan distribusi pangan.

Ketua Gapoktan Ambarketawang Jaya, Pracoyo mengungkapkan, ada sembilan kelompok tani yang tergabung dalam gapoktan. Karena baru dua tahun berdiri, gapoktan tersebut masih dalam taraf pengembangan. Dia menerima hasil pertanian dari para anggota. Jika terjadi kekurangan, stok akan diambil dari daerah Kalasan. Sedangkan untuk harga, selalu mengikuti harga pasar.

“Jadi petani tidak merugi. Dengan demikian, diharapkan bisa membantu ekonomi petani,” jelas Suwarsono.

Pemerintah Kecamatan Gamping sendiri berusaha menjadi fasilitator yang baik dalam usaha yang dilakukan masyarakat, termasuk Gapoktan Ambarketawang. Fasilitas yang diberikan bukanlah bantuan dana, melainkan sarana dalam pengajuan proposal ke Pemkab Sleman.

“Ini dalam rangka pemberdayaan masyarakat. Kegiatan yang berkaitan dengan pertanian di Gamping ternyata tidak hanya sekadar sambilan, tapi benar-benar ditekuni, sehingga harus difasilitasi,” kata Camat Gamping, Budiharjo.

Suwarsono mengatakan Gapoktan Ambarketawang Jaya pernah dua kali mendapat bantuan dana dari pemerintah. Untuk tahap pertama mendapat Rp20 juta yang digunakan untuk berbagai pelatihan selama setahun di awal pembentukan gapoktan. Tahap kedua sebesar Rp150 juta.

“Rp50 juta untuk pendirian bangunan gapoktan, Rp20 juta untuk penambahan cadangan pangan, dan Rp 80 juta digunakan untuk pengembangan bisnis,” urai Suwarsono.

Dia menambahkan tahun ini akan ada bantuan lagi sebesar Rp75 juta. Dana tersebut rencananya akan digunakan untuk pengembangan kegiatan distribusi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya