SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Karanganyar (Espos)–Sejumlah petani memakai bermacam-macam bahan untuk membasmi wereng yang menyerang di sejumlah sawah di Karanganyar.

Salah satu petani di Desa Jati, Jaten, Sunarto mengatakan, banyak petani Jati yang menggunakan bahan-bahan di luar obat resmi pembasmi wereng. Hal itu dilakukan lantaran mereka tidak tahu lagi harus bagaimana membasmi wereng.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Kalau pagi sekitar jam 07.00 WIB, banyak petani sini yang meracik bahan-bahan itu dengan obat-obatan,” ujar Sunarto.

Ekspedisi Mudik 2024

Ada yang memakai kapur barus, minyak tanah, minyak wangi hingga ciu atau minuman keras (Miras). Sunarto sendiri kadangkala memakai ciu sebagai bahan pelengkap campuran obat wereng. Dosisnya tidak terlalu banyak, kadang sebotol atau setengah botol. Namun karena tidak tahan dengan bau minuman keras, dia meninggalkan bahan campuran itu.

Berbarengan dengan penyemprotan obat wereng, petani di sana juga seringkali menyemprotkan minyak tanah ke tanaman padi. Sedangkan untuk bahan kapur barus atau kamper pakaian, terlebih dulu harus digerus hingga lembut lalu dicampur dengan obat pembasmi hama.

Ditemui terpisah, fasilitator komunitas Gubug Protani di Papahan, Wiko mengatakan, penggunaan bahan-bahan di luar obat wereng seperti ciu, kamper maupun minyak tanah, sebetulnya tidak berpengaruh pada pembasmian wereng.

Lebih lanjut dia menganjurkan agar para petani memakai obat pembasmi wereng yang berbeda-beda bahan aktifnya. “Petani banyak yang melihat merek, tapi tidak melihat bahan aktif dalam merek itu. Petani memakai banyak merek, tapi sebetulnya bahan aktifnya sama, ya itu sama saja,” terangnya.

m87

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya