SOLOPOS.COM - Air banjir luapan Kali Jenes menggenangi rumah warga Kampung Baron, Bumi, Laweyan, Solo, Jumat (21/1/2022) malam. (Istimewa/Muh Al Amin)

Solopos.com, SOLO — Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, menyebut peta banjir di Kota Bengawan mulai bergeser ke Kecamatan Serengan dan Laweyan, setelah sebelumnya terkonsentrasi di Kecamatan Jebres dan Pasar Kliwon.

Hal tersebut tampak dari musibah banjir pada akhir pekan lalu yang terjadi di Kelurahan Pajang dan Kelurahan Bumi, Kecamatan Laweyan, serta Kelurahan Tipes, Serengan. Banjir di wilayah itu disebabkan luapan Kali Jenes yang berhulu di lereng Gunung Merbabu, Boyolali.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sebelumnya, saat peta banjir masih terkonsentrasi di Pasar Kliwon dan Jebres merupakan dampak dari luapan Kali Pepe atau Sungai Bengawan Solo. Gibran meminta masyarakat yang tinggal di dekat sungai mewaspadai potensi banjir sebagai dampak dari cuaca buruk hingga dua bulan ke depan.

Baca Juga: Kali Jenes Meluap, Pajang Solo Banjir dengan Ketinggian sampai 1 Meter

Ekspedisi Mudik 2024

Gibran menambahkan berubahnya peta banjir Kota Solo di antaranya karena BBWSBS telah membangun parapet di Kali Pepe dan Sungai Bengawan Solo. Sehingga luapannya tidak sampai ke permukiman seperti beberapa tahun lalu. Kemudian, banjir akibat luapan Kali Gajah Putih wilayah Banjarsari yang dulu juga sering terjadi mulai tidak ada laporan.

“Ini juga dampak pengerukan atau normalisasi sungai. Kami tengah berkoordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo [BBWSBS] untuk mengatasi persoalan tersebut,” katanya kepada wartawan di Balai Kota Solo, Senin (24/1/2022).

Baca Juga: 1 Rumah di Pinggir Sungai Wilayah Pajang Solo Mendadak Ambrol

Solusi penanganan banjir di Kali Jenes, di antaranya normalisasi atau pengerukan sedimen sungai dan pembangunan parapet atau talut. Kedua langkah penanganan itu masih terus dikoordinasikan dengan BBWSBS. Selain Kali Jenes, Gibran juga mengantisipasi luapan Kali Premulung yang turut mengubah peta wilayah banjir Solo.

Rumah Longsor

“Kelurahan Sondakan, Bumi, Laweyan, dan Tipes menjadi langganan banjir. Bahkan, sudah ada rumah yang longsor di Kelurahan Pajang. Mereka sudah kami ungsikan ke rumah saudaranya. Dua bulan ke depan, kami fokus mengawasi bencana di kawasan-kawasan tersebut,” jelas Gibran.

Baca Juga: Hujan Deras, Puluhan Rumah di Jogobayan Setabelan Solo Kebanjiran

Terpisah, Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Surakarta Nico Agus Putranto, mengatakan terdapat dua bangunan rumah di RW002 Kelurahan Pajang, Kecamatan, Laweyan, yang ambrol dan longsor, Minggu (23/1/2022).

Longsor diduga karena fondasi bangunan tak kuat menahan arus Kali Jenes. Tidak ada korban jiwa dalam musibah tersebut. Namun 14 penghuninya terpaksa mengungsi ke lokasi yang lebih aman.

Baca Juga: Kali Jenes Meluap, Belasan Rumah di Pajang Laweyan Terendam Banjir

“Empat keluarga di dua rumah itu terdiri dari 14 orang. Mereka kami ungsikan ke tempat yang lebih aman. Evakuasi terhadap barang-barang sudah selesai dilakukan petugas di lapangan,” katanya, Senin.

Sedangkan untuk tindak lanjut penanganan, warga dan sukarelawan telah bergotong royong membuat talut darurat sembari menunggu penanganan dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) dan BBWSBS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya