SOLOPOS.COM - Jajaran Polsek Kota Sragen mendatangi salah satu indekos di kawasan Kota Sragen guna mengantisipasi penyalahgunaan indekos untuk kegiatan negatif, Rabu (13/4/2021). (Istimewa/Polsek Sragen)

Solopos.com, SRAGEN -- Kapolres Sragen, AKBP Yuswanto Ardi, menginstruksikan kepada semua polsek untuk menggelar operasi penyakit masyarakat secara simultan selama Ramadan, terutama razia miras.

“Sudah terbukti, tindak pidana pembunuhan yang baru kami ungkap bermula dari pesta miras. Oleh sebab itu, semua jajaran Polsek kami minta laksanakan razia pekat, utamanya penjualan miras. Nanti kami minta bisa digelar secara simultan dan terus menerus selama Ramadan,” papar Kapolres kepada Solopos.com, Kamis (15/4/2021).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Baca Juga: Abdul Mu'ti, Pernah Tolak Jadi Wakil Mendikbud Karena Merasa Tak Mampu, Tapi Kini Dijagokan Gantikan Nadiem

Razia pekat merupakan bagian dari Operasi Cipta Kondisi selama Ramadan. Dalam operasi itu, polisi lebih mengedepankan upaya edukasi daripada penindakan. Warga juga diingatkan untuk tetap patuh pada protokol kesehatan demi mencegah penularan Covid-19. Oleh sebab itu, dia mengingatkan supaya warga tidak menggelar sahur on the road atau ngabuburit yang berpotensi menimbulkan kerumunan.

Sementara itu, jajaran Polsek Kota Sragen yang dipimpin AKP Mashadi telah menggelar Operasi Cipta Kondisi dalam dua hari terakhir. Tidak hanya razia miras, Polsek juga menyisir sejumlah indekos di Kota Sragen guna memastikan tidak ada pasangan tidak resmi yang menyalahgunakan indekos untuk berbuat asusila.

“Indekos yang kami datangi berlokasi di Sragen Dok dan Cantel Wetan. Selain mengantisipasi adanya pasangan tidak resmi, razia indekos juga untuk mengantisipasi kasus penyalahgunaan narkoba,” papar AKP Mashadi.

Baca Juga: Ngeri, Rijal Torres Bisa Jadi Pemain Persis Solo Pertama yang Bela Timnas Dalam 2 Dekade Terakhir

Polsek Kota Sragen juga memberi pembinaan kepada sejumlah pengamen jalanan yang beroperasi di Sragen Wetan. Kepada pengamen, mereka diingatkan untuk tidak coba-coba mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat sekitar. Mereka juga diimbau menjauhi miras dan narkoba.

“Sementara kami belum menemukan peredaran miras. Indekos juga tergolong sepi. Rata-rata hanya berisi 2-3 orang,” ujar AKP Mashadi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya