Solopos.com, MAGELANG — Wisata Punthuk Sukmojoyo Magelang menjadi salah satu spot kece untuk menikmati pemandangan empat gunung sekaligus, yakni Pegunungan Menoreh, Pegunungan Tidar, Gunung Merbabu, dan Gunung Merapi.
Punthuk atau puntuk berarti bukit kecil apabila mengacu Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) online. Punthuk Sukmojoyo merupakan salah satu bukit kecil yang dimiliki Magelang. Punthuk Sukmojoyo diapit Punthuk Setumbu dan Mongkrong. Punthuk Sukmojoyo berada di Desa Giritengah, Kecamatan Borobudur, Magelang.
Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda
Punthuk Sukmojoyo Magelang berada pada ketinggian 600 mdpl. Objek wisata alam dan ziarah ini buka mulai pukul 05.00 WIB hingga 18.00 WIB. Sejumlah orang juga menyebutnya Sukmojoyo Hill.
Baca Juga : Asal-Usul Es Dawet, Kuliner Populer di Jawa Tengah dari Banjarnegara
“Jika matahari mulai bersinar pagi hari, hamparan warna hijau bisa membuat terpesona. Di area Punthuk Sukmojoyo akan disuguhi objek menarik, di antaranya tebing selfie dan rumah pohon,” tulis ulasan yang dilansir Solopos.com dari laman resmi Pemkab Magelang, magelangkab.go.id, Rabu (13/4/2022).
Selain wisata alam, Punthuk Sukmojoyo Magelang juga memiliki pesona lain, yakni wisata rohani. Terdapat makam Kyai Muhammad Soleh di puncak Punthuk Sukmojoyo Magelang. “Daya tarik tempat wisata ini salah satunya rumah pohon. Kemudian, pemandangan sunset dan sunrise. Dulu peziarah yang sering mengambil foto dan kata mereka pemandangannya bagus,” imbuhnya.
Baca Juga : Waduk Mrica, Bendungan Raksasa Banjarnegara Terpanjang se-Asia Tenggara
Sejarah Punthuk Sukmojoyo
Penawaran lain yang menggiurkan saat Anda datang ke Punthuk Sukmojoyo Magelang adalah pemandangan matahari terbit di tengah Gunung Merbabu. Pemandangan itu bisa Anda nikmati jika datang ke Punthuk Sukmojoyo pada bulan Juli dan Agustus. “Pada bulan itu bisa menikmati sunset dan sunrise dengan jelas di Sukomojoyo. View pemandangan Instagramable,” ungkapnya.
Masih dilansir dari laman resmi Pemkab Magelang, Punthuk Sukmojoyo diambil dari nama salah satu pemuka agama di Magelang, yakni Gus Galih Sukmojoyo. Dia disebut masih keturunan Kyai Muhammad Soleh. Nah, Kyai Muhammad Soleh ini merupakan penasihat Pangeran Diponegoro.
Baca Juga : Embung Banyukuwung, Wisata Favorit di Rembang
Diceritakan, Pangeran Diponegoro pernah menjadikan tempat itu sebagai lokasi mengintai musuh. Kala itu terjadi pertempuran dengan penjajah Belanda di Pos Mati. Jika tentara Belanda berhasil naik ke Punthuk Sukmojoyo maka pasukan Pangeran Diponegoro akan naik lagi ke tempat lebih tinggi, yaitu Punthuk Mongkrong.
Kisah unik mengenai makam Kyai Muhammad Soleh. Mulanya, makam tersebut berada di daerah Majaksingi. Kemudian, Gus Galih Sukmojoyo memindahkan makam tersebut ke lokasi itu pada 2012. Sang cucu, Gus Galih Sukmojoyo, beralasan diminta langsung oleh leluhurnya lewat mimpi. “Betul, wisata pun baru muncul setelah sering digelar kegiatan mujadahan setiap Ahad Wage. Masyarakat membenahi tempat itu,” imbuhnya.
Baca Juga : Ini 11 Daerah di Jateng yang Bakal Diserbu Wisatawan saat Libur Lebaran
Awalnya, Punthuk Sukmojoyo hanya dikunjungi masyarakat yang ingin berziarah. Namun, banyak peziarah yang terpesona dengan keindahan alam. Punthuk Sukmojoyo Magelang dikelola warga lokal.