SOLOPOS.COM - Alun-Alun Mas Karebet yang dilengkapi replika kerangka perahu menjadi ikan Desa Krebet, Kecamatan Masaran, Sragen. (Istimewa)

Solopos.com, SRAGEN – Desa Krebet di Kecamatan Masaran, Kabupaten Sragen, memiliki pesona wisata sejarah yang luar biasa. Siapa sangka, asal-usul desa ini ternyata berkaitan dengan sosok Raja pertama Kerajaan Pajang, Sultan Hadiwijaya alias Jaka Tingkir.

Saat ini Desa Krebet memiliki potensi seni dan wisata. Beberapa wisata seni dan wisata yang dikembangkan Pemdes Krebet bekerja sama dengan kelompok sadar wisata (pokdarwis) antara lain Mbelik Ndlolo dan Pasar Barongan, Sendang Emas, Cublak-Cublak Suweng dan Alun-Alun Mas Karebet.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Berbagai kegiatan seni dan budaya rutin digelar setiap tahun di Desa Krebet seperti jamasan pusaka, hajatan Kemerdekaan RI dan lain-lain.

Orang Tanpa Gejala Ikut Takziah, 15 Warga Plupuh Sragen Tertular Covid-19

Ekspedisi Mudik 2024

Mbelik Ndlolo dan Pasar Barongan terletak di Dusun Kedungbulus, Desa Krebet. Ini adalah lokasi tempat dijajakkannya anake jajanan pasar tradisional.

Sendang Emas merupakan objek wisata berupa sumber air yang dikeramatkan oleh warga Desa Krebet yang airnya tidak pernah habis meski musim kemarau sekalipun.

Cublak-Cublak Suweng merupakan nama bangunan yang biasa difungsikan sebagai tempat bermusyawarah, diskusi, pusat jajanan desa, taman baca, taman edukasi dan lain-lain.

Alun-Alun

Sementara Alun-Alun Mas Karebet yang dilengkapi dengan replika kerangka perahu sudah menjadi ikon dari Desa Krebet.

Replika kerangka perahu itu diilhami dari perahu Mas Karebet yang digunakan untuk berkendara menyusuri Sungai Bengawan Solo.

Misteri Sumur Emas di Gondangrejo Karanganyar, Airnya Berkilauan Loh

Alun-Alun Mas Karebet biasa digunakan sebagai tempat berolahraga, sirkuit all terrain vehicle (ATV) serta kegiatan budaya.

“Kami berharap semoga warga Desa Krebet selalu dalam bingkai semangat guyup rukun. Kami sangat berharap pembangunan di desa menjadi prioritas baik itu infrastruktur seperti ketersediaan ruang terbuka, lapangan desa, gedung serbaguna, kantor desa yang bagus dan permberdayaan masyarakatnya,” ucap Anggun Mahardika, tokoh masyarakat setempat, saat berbincang dengan Solopos.com, Kamis (9/5/2020) silam.

Diiringi Ribuan Pendukung, Joswi Ngontel ke KPU Daftar Pilkada Sukoharjo 2020

Sebagai informasi, desa yang memiliki luas 352.6700 ha ini dihuni sekitar 6.340 jiwa yang terbagi dalam 2.044 kepala keluarga (KK). Desa ini memang berkaitan dengan sosok Jaka Tingkir yang menjadi raja pertama di Kerajaan Pajang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya