SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><span style="font-family: Slimbach Medium, serif;"><span style="font-size: medium;"><b>Solopos.com, KLATEN &ndash;</b></span></span><span style="font-family: Slimbach Medium, serif;"><span style="font-size: medium;"> </span></span><span style="font-family: Slimbach Medium, serif;"><span style="font-size: medium;">Desa Kebondalem Kidul merupakan salah satu desa di Kecamatan <a href="http://news.solopos.com/read/20180411/496/909822/kesurupan-massal-prambanan-dikira-siswa-smk-tangerang-selendang-ternyata-batu-candi" title="Kesurupan Massal Prambanan, Dikira Siswa SMK Tangerang Selendang Ternyata Batu Candi">Prambanan</a>. Berdasarkan data yang dihimpun dari </span></span><span style="font-family: Slimbach Medium, serif;"><span style="font-size: medium;"><i>Kecamatan Prambanan dalam Angka 2017</i></span></span><span style="font-family: Slimbach Medium, serif;"><span style="font-size: medium;">, Kebondalem Kidul memiliki luas wilayah sekitar 94,5 ha dengan jumlah penduduk sekitar 3.643 jiwa.</span></span></p><p><span style="font-family: Slimbach Medium, serif;"><span style="font-size: medium;">Kebondalem Kidul merupakan salah satu desa di Prambanan yang memiliki peninggalan bersejarah berupa candi. Di Dukuh Kalongan, berdiri Candi Sojiwan yang rampung dipugar pada 2011 lalu. Candi itu memiliki relief dengan kisah digambarkan melalui sosok binatang atau fabel.&nbsp;</span></span><span style="font-family: Slimbach Medium, serif;"><span style="font-size: medium;">Pesona candi itu yang membuat turis lokal maupun mancanegara berdatangan.</span></span></p><p><span style="font-family: Slimbach Medium, serif;"><span style="font-size: medium;">Memanfaatkan salah satu potensi peninggalan bersejarah, pemerintah desa setempat membangun Taman Wisata Candi Sojiwan di barat candi tersebut. Taman itu berdiri di tanah kas desa seluas 8 hektare (ha) dikelola melalui Badan Usaha Milik Desa (BUM Desa) Murakabi.</span></span></p><p><span style="font-family: Slimbach Medium, serif;"><span style="font-size: medium;">Taman dilengkapi beragam fasilitas seperti gazebo, spot selfie berlatar belakang Candi Sojiwan, hingga beragam wahana permainan memanfaatkan ban bekas. Pohon-pohon ditanam di sekitar taman meski belum rindang. </span></span></p><p><span style="font-family: Slimbach Medium, serif;"><span style="font-size: medium;">Sekretaris BUM Desa Murakabi, Siti Sriyanti, mengatakan pengembangan taman itu dilakukan sejak 2017 lalu. Hingga kini, pengembangan taman itu terus dilakukan diantaranya dengan membangun limasan untuk pusat oleh-oleh dan kuliner serta </span></span><span style="font-family: Slimbach Medium, serif;"><span style="font-size: medium;"><i>camping ground</i></span></span><span style="font-family: Slimbach Medium, serif;"><span style="font-size: medium;"> serta melengkapi mainan anak-anak yang ada di taman.</span></span></p><p><span style="font-family: Slimbach Medium, serif;"><span style="font-size: medium;">Siti menjelaskan selama ini keberadaan taman direspons positif para pengunjung. Mereka berdatangan terutama ketika sore hari sembari menikmati matahari tenggelam dan keindahan Candi Sojiwan.</span></span></p><p><span style="font-family: Slimbach Medium, serif;"><span style="font-size: medium;">Soal biaya masuk ke taman tersebut, Siti mengatakan ditetapkan tarif Rp5.000/orang sejak dua hari sebelum <a href="http://soloraya.solopos.com/read/20180606/493/920652/lebaran-prambanan-dan-jatinom-klaten-paling-rawan-macet" title="Lebaran, Prambanan dan Jatinom Klaten Paling Rawan Macet">Lebaran</a>. &ldquo;Selain dari warga lokal, wisatawan mancanegara juga ada yang datang ke taman seperti wisatawan asal Jepang,&rdquo; kata Siti saat ditemui </span></span><span style="font-family: Slimbach Medium, serif;"><span style="font-size: medium;"><i>Solopos.com</i></span></span><span style="font-family: Slimbach Medium, serif;"><span style="font-size: medium;"> di Kebondalem Kidul belum lama ini.</span></span></p><p><span style="font-family: Slimbach Medium, serif;"><span style="font-size: medium;">Siti berharap ada pengalihan pintu masuk Candi Sojiwan melalui taman yang dikembangkan desa. Dengan cara tersebut, para pengunjung candi bisa berdatangan ke Sojiwan sembari menikmati wahana yang ada di taman hingga mendongkrak perekonomian warga setempat.&nbsp;</span></span>&ldquo;<span style="font-family: Slimbach Medium, serif;"><span style="font-size: medium;">Harapan kami pintu masuk candi bisa dialihkan dari barat. Dengan cara itu, jumlah pengunjung bisa terdongkrak,&rdquo; kata dia.</span></span></p><p><span style="font-family: Slimbach Medium, serif;"><span style="font-size: medium;">Ketua Desa Wisata Kebondalem Kidul, Muh. Mabrur Dewantara, mengatakan keberadaan taman tersebut bisa menunjang beragam kegiatan warga. Salah satunya agenda rutin di desa setempat yakni Festival Candi <a href="http://soloraya.solopos.com/read/20170712/493/832843/wisata-klaten-makin-semarak-festival-kesenian-sojiwan-libatkan-18-tarian-dari-8-kabupaten" title="WISATA KLATEN : Makin Semarak, Festival Kesenian Sojiwan Libatkan 18 Tarian dari 8 Kabupaten">Sojiwan</a>.</span></span></p><p>&ldquo;<span style="font-family: Slimbach Medium, serif;"><span style="font-size: medium;">Dari hasil evaluasi bersama seluruh elemen warga termasuk perangkat desa dan kades, kawasan taman itu menjadi pusat seluruh kegiatan warga mulai dari kesenian hingga olahraga,&rdquo; kata Mabrur.</span></span></p>

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya