SOLOPOS.COM - Sebanyak dua kolam menjadi daya tarik utama Umbul Siblarak, Desa Sidowayah, Kecamatan Polanharjo yang sebelumnya berupa area persawahan. Foto diambil April 2023 lau. (Solopos.com/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN — Umbul Siblarak, tempat wisata air yang berada di Desa Sidowayah, Kecamatan Polanharjo, Klaten memiliki pesona bak Ubud Bali, tapi masih dilengkapi view atau pemandangan Gunung Merapi dan Merbabu. 

Lokasi Umbul Siblarak dekat dengan Umbul Ponggok, hanya sekira 10 menit berkendara. Walau menyematkan kata umbul alias mata air alami, tapi Umbul Siblarak berbeda dengan sejumlah umbul lain di Klaten. 

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Mengutip laman resmi Pemprov Jateng, Umbul Siblarak adalah tempat wisata dengan kolam renang buatan yang dibangun di tengah kompleks persawahan. Ada dua kolam renang di Umbul Siblarak, yaitu kolam renang anak-anak dengan kedalaman 50 cm dan kolam renang dewasa dengan kedalaman 150 cm.

Direktur Utama BUMDes Sinergi, Imron mengatakan, pembangunan Umbul Siblarak memanfaatkan sawah yang kurang produktif di Desa Sidowayah. 

“Airnya, kami ambilkan dari Umbul Manten. Kami mengalirkan air Umbul Manten menggunakan pipa ke kolam-kolam di Wisata Siblarak,” ujar Imron, beberapa waktu lalu.

Umbul Manten merupakan mata air di Desa Sidowayah yang jaraknya sekitar 200 meter dari Umbul Siblarak. 

Imron mengatakan, ide pembangunan wisata Umbul Siblarak berasal dari keinginan kepala desa serta sejumlah tokoh masyarakat. Mereka ingin memanfaatkan kucuran Dana Desa yang dibagikan pemerintah untuk setiap desa pada 2017. 

Dari dana yang diterima, sekitar Rp600 juta digunakan untuk pembangunan Umbul Siblarak. Imron tak menampik, pengembangan Wisata Siblarak terinspirasi dari kesuksesan Umbul Ponggok.

Lanskap yang ditawarkan Umbul Siblarak juga memikat hati pengunjung. Lantaran dibangun di tengah kompleks persawahan, membuat sensasi berwisata di Umbul Siblarak seperti di Ubud, Bali.

Pemandangan hamparan sawah yang menghijau dan kolam yang begitu segar, benar-benar memanjakan mata. Sementara di bagian barat, gagah menjulang Gunung Merapi dan Gunung Merbabu. Berwisata di Umbul Siblarak membuat pikiran dan tubuh menjadi lebih segar.

Kepala Desa Sidowayah, Mujahid Jaryanto, mengatakan sebelum digarap menjadi destinasi wisata air, kawasan itu merupakan blok persawahan. Nama Siblarak diambil dari penyebutan blok sawah di area itu.

Sebagian wilayah Sidowayah berupa areal persawahan dengan total luas wilayah 225 hektare (ha). Untuk memudahkan ketika menunjukkan lokasi sawah, secara turun temurun warga memberi sebutan nama blok sawah.

“Jadi di Sidowayah itu blok sawah ada yang disebut Siorok-orok, Sigunting, Simaling, Siwates, Sitonggeng, dan lainnya. Tidak ada yang tahu sejak kapan penyebutan nama itu. Kalau diperkirakan lebih dari 50 tahun sudah ada penyebutan nama itu,” kata Mujahid saat berbincang dengan Solopos.com, Jumat (2/6/2023).

Mujahid mencontohkan Siwates merupakan penyebutan nama blok sawah di area yang berbatasan dengan wilayah Kecamatan Delanggu. “Ketika orang menyebut Siblarak ya nama blok sawah yang dekat makam itu. Jadi nama Siblarak ini diambil dari nama blok sawah,” jelas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya