SOLOPOS.COM - Salah satu tambak udang di Pantai Trisik (JIBI/Harian Jogja/Antara)

Harianjogja.com, BANTUL– Dinilai menguntungkan, pelaku usaha di Bantul mengabaikan larangan dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantul dan membuka lahan tambak udang baru di pesisir selatan.

Berdasarkan pantauan Harianjogja.com, pembukaan lokasi tambak udang beberapa waktu terakhir terjadi di sebelah Barat Pantai Parangkusumo di sekitar area gumuk pasir. Kepala Desa Parangtritis Bantul Topo menyatakan ada tiga kolam tambak udang baru di wilayah tersebut. Tambak baru itu mulai dibangun sekitar sebulan belakangan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Itu saya lihat ada lagi tambak baru, pembangunannya juga tidak diinformasikan ke kelurahan, enggak ada yang lapor ke saya,” terang Topo Kamis (5/6/2014).

Menurut Topo, masyarakat tidak mau ambil pusing dengan keputusan Pemkab Bantul melarang pembukaan tambak udang baru di pesisir Selatan. Selama usaha tambak itu diyakini menghasilkan keuntungan besar, pembangunan tambak akan terus berlanjut. Apalagi saat ini tidak ada Peraturan Daerah (Perda) muapun Peraturan Bupati (Perbup) yang mengatur bisnis tambak udang di Bantul.

“Masyarakat itu kalau urusan duit dan tidak mengganggu orang lain, enggak peduli ada larangan dari pemerintah atau tidak, mereka juga bingung aturan hukumnya saja tidak ada,” ujarnya lagi.

Topo menyebut, hingga saat ini terdapat sebanyak enam kelompok pengelola tambak udang di Desa Parangtritis. Satu kelompok memiliki rata-rata 20 orang anggota. Mereka membuka tambak di area Pantai Parangkusumo hingga Pantai Depok. Mereka tergiur dengan keuntungan dari hasil jual udang yang diekspor ke luar negeri. Kebanyakan warga membangun usaha tambak dengan cara iuran modal. Satu hektare lahan tambak menurut Topo membutuhkan dana hingga Rp1,5 miliar.

“Dana sebesar itu dikumpulkan dari anggota-anggota. Ada yang pinjam ke bank masing-masing lima puluh juta,” tuturnya.

Selain di area Parangtritis, pembukaan tambak baru juga terjadi di area Pantai Samas Bantul. Padahal warga Pantai Samas selama ini paling getol menolak masuknya tambak udang lantaran dikhawatirkan merusak lahan pertanian akibat buangan limbah dan uap kabut air payau. Ketua RT 63 Dusun Ngepet (area Pantai Samas), Desa Srigading Sanden, Wisnu mengatakan, sedikitnya ada dua lokasi tambak baru di Pantai Samas. Pertama di sebelah Timur terminal Pantai Samas serta di sebelah utaranya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya