SOLOPOS.COM - ALIH FUNGSI LAHAN Sejumlah warga menyelesaikan pembuatan tambak udang di Pantai Kuwaru, Bantul, Yogyakarta, Senin (3/3). Bisnis tambak udang yang menjanjikan peluang keuntungan yang besar membuat petani di kawasan tersebut beralih profesi menjadi petambak dan mengubah lahan pertanian di kawasan pesisir pantai selatan menjadi tambak udang untuk memajukan ekonomi setempat. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

Harianjogja.com, BANTUL– Sebanyak 24 hektare hutan di pesisir Selatan Bantul kini dibabat habis untuk tambak udang. Adapun menghijaukan kembali area tersebut membutuhkan waktu delapan tahun.

Kepala Dinas Pertanian dan Kehutanan Bantul Partogi Dame Pakpahan menyebutkan pesisir selatan Bantul mulanya ditutupi hutan cemara udang dan sejumlah pohon lain seperti akasia. Penghijauan lahan pesisir itu dimulai sejak awal 2000-an.

Promosi Berteman dengan Merapi yang Tak Pernah Berhenti Bergemuruh

“Dahulu di sini lahannya gersang, tidak bisa ditanami karena paparan uap air laut,” kata Partogi, Selasa (13/5/2014).

Pohon-pohon tersebut menjadi penghalang angin air laut yang membawa garam sehingga lahan pertanian dapat terlindungi. Sejak wilayah ini menjadi hijau, kawasan pesisir berubah menjadi sentra hortikultura seperti bawang merah dan cabai. Keuntungan dari budidaya hortikultura ini diklaim dua kali lebih tinggi dibanding budidaya tanaman pangan di sawah seperti padi. Pepohonan hijau juga dapat menjadi penahan abrasi meski, tidak maksimal.

“Butuh waktu lama untuk kembali hijau, tiga hingga lima tahun itu untuk menjamin pohon itu tumbuh. Tapi kalau untuk mencapai tinggi seperti sekarang sampai delapan tahun,” lanjutnya.

Pemkab Bantul kini menghentikan sementara pembukaan tambak baru. Tambak yang beroperasi hanya yang sudah terlanjur dibuka. Pemkab, akan menata kembali keberadaan tambak tersebut.

Kepala Dinas Pariwisata Bantul Bambang Legowo menyatakan musnahnya hutan di pesisir Selatan juga berdampak negatif bagi perkembangan wisata pantai di Bantul karena pesisir hijau selama ini menjadi pemikat wisatawan. Namun ia mengaku belum menghitung penurunan kunjungan wisatawan ke sejumlah pantai seperti Kuwaru yang kini banyak digunakan untuk lokasi tambak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya