Solopos.com, SEMARANG — Ibu kota Provinsi Jawa Tengah, Semarang, semakin sering terendam banjir akibat gelombang pasang maupun penurunan muka tanah yang kian memprihatinkan. Penurunan muka tanah yang terus terjadi di Semarang itu bukan semata-mata disebabkan oleh kenaikan air laut, tetapi juga penggunaan air tanah yang melebihi kapasitas. Hal serupa juga terjadi di Jakarta.
Hal itu dijelaskan oleh Dosen Teknik Geodesi Teknik Universitas Gadjah Mada (UGM) Heri Sutanta berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan. Menurut dia, kota besar di Indonesia seperti Semarang dan Jakarta berada di daerah pesisir yang tanahnya terbentuk dari aluvial karena hasil endapan sungai sehingga lebih mudah mengalami pemadatan dan akhirnya penurunan tanah.