SOLOPOS.COM - Khoirudin Mustakim (kanan) bersama ibundanya saat menerima penghargaan atas raihan medali emas cabang pencak silat SEA Games 2023. Foto diambil di Mapolres Klaten, Kamis (1/6/2023). (Solopos/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATENPesilat berprestasi asal Kabupaten Klaten, Khoirudin Mustakim, yang baru saja meraih medali emas pada ajang SEA Games 2023 di Kamboja ternyata pernah tiga kali gagal saat mengikuti seleksi jadi polisi.

Kendati begitu, Mustakim tidak kapok. Ia tetap berharap bisa meraih cita-citanya menjadi polisi. Atlet pencak silat itu bertekad kembali mengikuti seleksi menjadi polisi.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Mustakim kali terakhir mendaftar seleksi anggota Polri pada 2022 setelah meraih medali emas cabang pencak silat kelas B pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua 2021.

“Saya tidak akan patah semangat. Saya tetap akan mencoba,” kata pemuda asal Dukuh Jurangkajong, Desa Karangpakel, Kecamatan Trucuk itu saat menerima penghargaan dari Polres Klaten di Mapolres setempat, Kamis (1/6/2023).

Pesilat Klaten peraih emas SEA Games 2023 itu kali terakhir gagal mengikuti seleksi Bintara Polri lantaran baru saja menjalani operasi patah tulang tangan. Cedera itu dia alami saat melakoni kejuaraan.

“Masih sangat ingin menjadi polisi selagi bisa. Sudah tiga kali mencoba. Tahun depan insyaallah mencoba lagi. Kemarin  gagal karena saya pascaoperasi masih ada pen di tangan saya,” jelas Mustakim.

Mustakim memegang prinsip kegagalan bukan lah akhir dari segalanya. Sebaliknya, kegagalan membuatnya menjadi lebih kuat. “Kegagalan itu membuat saya menjadi lebih kuat untuk meyakinkan bahwa keberhasilan pasti akan datang,” jelas Mustakim.

Mustakim kini tengah menyelesaikan studinya di Program Studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga Fakultas Keolahragaan Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo. “Kuliah sudah akhir. Insyaallah akhir tahun wisuda,” jelas dia.

Ibunda Mustakim, Samiyem, mengatakan Mustakim memang memiliki cita-cita menjadi polisi. “Saya doakan semoga anak saya menjadi polisi,” kata Samiyem yang bekerja sebagai buruh tani itu.

Mustakim merupakan putra keempat dari empat bersaudara pasangan Paini Kisma Suwito dan Samiyem. Pemuda kelahiran 5 Januari 2001 itu mulai aktif berlatih pencak silat sejak masih duduk di bangku kelas V SD.

Berkat ketekunan dan kegigihannya, pesilat dari perguruan silat Persinas ASAD itu meraih berbagai medali pada ajang kejuaraan junior maupun senior di tingkat daerah, nasional, maupun internasional.

Saat SMP-SMA, Mustakim menjadi langganan juara pada ajang kejuaraan tingkat Provinsi Jawa Tengah. Begitu pula pada ajang kejuaraan tingkat nasional.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya