SOLOPOS.COM - Siswa SMAN 1 Sragen menampilkan sajak teatrikal bertajuk Sajak Peperangan Abimanyu pada kuliah perdana Sekolah Politik Sragen (SPS) dan resepsi Sumpah Pemuda di Pendapa Rumah Dinas Bupati Sragen, Jumat (28/10/2016) malam. (Tri Rahayu/JIBI/Solopos)

Sekolah Politik Sragen menghadirkan Bambang Sadono dalam kuliah perdana.

Solopos.com, SRAGEN — Para peserta Sekolah Politik Sragen (SPS) mendapatkan materi tentang teknik berpolitik dalam kuliah perdana SPS di Pendapa Rumah Dinas Bupati Sragen, Jumat (28/10/2016) malam.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Menurut anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Bambang Sadono mengatakan terjun ke dunia politik itu harus memiliki dua modal dasar, yakni teknik dan idealisme.

Dia menilai teknik berpolitik itu gampang dipelajari tetapi kadang kala idealisme itu hilang dalam berpolitik. Dia mengungkapkan untuk memenangi pemilihan kepala daerah (pilkada) cukup dengan tiga modal, yakni penampilan figur, jaringan, dan fasilitas pendukung lainnya.

Kadang-kadang para calon, imbuhnya, lebih mengandalkan pada fasilitas pendukung berupa biaya politik. “Kalau duit yang ditonjolkan ya idealisme hilang. Sekarang itu tidak ketemu antara idealisme dan duit. Apalagi persepsi kemenangan politik itu selalu diukur dengan banyaknya uang,” tutur dia di hadapan peserta SPS.

Ia berpesan berpolitik itu bukan mencari kekayaan tetapi mencari kehormatan.

Kuliah perdana SPS yang digelar DPD Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Sragen dibuka oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Tatag Prabawanto. Acara dimeriahkan dengan penampilan teater SMAN 1 Sragen di bawah asuhan seniman Sragen Pine Wiyatno atau Mbah Pine.

Kuliah itu dikemas dalam resepsi Hari Sumpah Pemuda ke-88. Dalam kesempatan itu, para siswa SMAN 1 Sragen membawakan sajak peperangan Abimanyu karya W.S. Rendra.

Mbah Pine menjelaskan puisi itu lahir dari kegetiran hati seorang Rendra saat melihat tatanan sosial yang tumpang tindih dan melihat mentalitas generasi muda yang memprihatinkan. “Sajak ini sebuah refleksi semangat seorang pemuda membela Tanah Air dan semangat rela bekorban demi nusa dan bangsa,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya