SOLOPOS.COM - Mading dari tim SMAN 2 Solo. (Espos/Kaled Hasby A)

Solopos.com, Solo  -- Pesertalo Mading dan Kampanye Ekonomi Digital saling beradu kreativitas. Peserta yang terdiri atas siswa SMA/SMK ini membuat majalah dinding (mading) tiga dimensi (3D) sekreatif mungkin untuk memeriahkan Festival Ayo Membaca (FAM) 2019.

SMA PPMI Assalaam Sukoharjo yang memilih tema Smart City. Koordinator tim mading SMA PPMI Assalaam, Faisal Fajar Nugraha, mengatakan konsep smart city membuat manusia memanfaatkan teknologi.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Mading dari tim SMA Assalaam Sukoharjo. (Espos/Kaled Hasby A)
Mading dari tim SMA Assalaam Sukoharjo. (Espos/Kaled Hasby A)

"Dalam mading ini, kami memiliki konsep smart city, jadi setiap rumah ada logo menara wifi yang menandakan memanfaatkan teknologi. Dari teknologi itu kemudian salah satunya dimanfaatkan untuk transaksi nontunai," ujar dia kepada dewan juri lomba Mading dan Kampanye Ekonomi FAM 2019, Kamis (24/10).

Sedangkan di  SMAN 2 Surakarta memilih tema Ekonomi Digital No Toxic. Koordinator Wika Smada, Habibullah, mengatakan tema besar yang diangkat adalah perwujudan perekonomian digital yang sehat.
"Kita harus pandai dalam memanfaatkan perekonomian digital. Makanya salah satu bangunan dalam mading ini ada S-Mart, yang memiliki arti pandai dalam memanfaatkan teknologi dan ekonomi digital," jelas dia.

Mading dari tim SMA Warga Solo. (Espos/Kaled Hasby A)
Mading dari tim SMA Warga Solo. (Espos/Kaled Hasby A)

Sedangkan di SMA Warga Solo mengangkat tema Ekonomi Digital. Uniknya mereka membuat mading 3D bertingkat yang bisa berputar otomatis.

Koordinator tim mading SMA Warga Surakarta, Adinda Malika P. , mengaku membutuhkan waktu dua pekan untuk menyelesaikan mading yang berputar dengan memanfaatkan dinamo itu. Dalam mading itu dia menempatkan Bank Indonesia di posisi paling atas sebagai tidak saja menjaga stabilitas moneter, namun juga stabilitas sistem keuangan.

Sedangkan di SMKN 3 Surakarta mengangkat tema Go Green Go E-commerce. Tim mading SMKN 3 Surakarta, Apriliana Putri H., mengatakan konsep ini diartikan dengan kesuburan bisnis e-commerce di era digital ini.

Mading dari tim SMKN 3 Solo. (Espos/Kaled Hasby A)
Mading dari tim SMKN 3 Solo. (Espos/Kaled Hasby A)

Dalam mading bahkan divisualisasikan bermacam e-commerce. Masyarakat kini sangat dimanjakan dengan berbagai kemudahan, di antaranya mengenai pembayaran berbasis digital.

Sementara, tim juri lomba Mading dan Kampanye Ekonomi Digital FAM 2019, Utari Indriani, mengatakan peserta sudah bisa menggali sendiri apa itu ekonomi digital. Peserta juga paham bagaimana peran Bank Indonesia dalam mengawal sistem keuangan nasional.

"Mereka semuanya sangat kreatif dalam menuangkan ide ke dalam visualisasi mading. Ada yang menuangkan dalam bentuk jalan tol, belanja online, hingga transaksi digital," kata dia.

Tim juri yang lain, Ivan Indrakesuma, menjelaskan ada banyak unsur penilaian dalam lomba mading ini. Unsur itu di antaranya adalah kreativitas, orisinalitas, kesesuaian tema, dukungan lingkungan, hingga konsep mading," kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya