SOLOPOS.COM - ilustrasi mahkluk tak kasat mata di lingkungan KKN (Instagram/@ussfeeds)

Solopos.com, BANTUL — Kegiatan kuliah kerja nyata (KKN) adalah salah satu program wajib yang harus ditempuh mahasiswa untuk memperoleh gelar sarjana, Namun tidak jarang pula banyak kisah misteri yang dialami oleh mahasiswa yang menjalankan program KKN tersebut.

Salah satunya adalah mahasiswa di salah satu perguruan tinggi swasta di Yogyakarta bernama Hasna yang menjalani program KKN di daerah Dlingo yang ada di Kabupaten Bantul pada tahun 2016 silam. Mengutip dari laman Instagram @ceritahororjogja, Selasa (10/8/2021), Hasna menjalani program KKN bersama 10 temannya.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Total peserta KKN di Desa Dlingo ada 11 peserta yang terdiri dari 4 laki-laki dan 7 perempuan dan mereka menginap di rumah Kepala Dukuh setempat. Singkat cerita, dari hari pertama hingga keempat, kegiatan KKN yang mereka jalani berjalan dengan normal dan aman. Pada hari kelima, salah satu anggota peserta KKN diajak oleh Kepala Dukuh untuk menonton sebuah pentas dangdut.

Baca Juga : Embung Imogiri, Pilihan Alternatif Liburan di Masa Pandemi

Ekspedisi Mudik 2024

Salah satu peserta laki-kali yang diajak oleh Kepala Dukuh itu (sebut saja) bernama Alvi dan karena Alvi sudah haus akan kebutuhan entertainment, dirinya langsung menyanggupi ajakan Kepala Dukuh itu. Alvi juga mengajak peserta lainnya dan akhirnya beberapa peserta berangkat, termasuk Hasna dan mereka berangkat dengan berjalan kaki.

Sudah normal jika berada di pentas dangdut pasti suasananya ramai karena bayak penonton dan setelah acara selesai, mereka berniat untuk langsung pulang ke rumah Kepala Dukuh. Namun Alvi mengajak pulang dengan mengambil jalan yang berbeda dengan jalan saat mereka berangkat.

Jalan yang berbeda itu dianggap sebagai jalan pintas yang lebih cepat ditempuh jika berjalan kaki. mereka serombongan pun menyanggupi ajakan Alvi karena mereka juga ingin bisa sampai ke rumah Kepala Dukuh dengan cepat.

Baca Juga : Tradisi Minum Jamu Batok Sudah Tradisi di Desa Wisata Ini

Selama perjalanan, mereka sering bercanda untuk mengobati suasana sepi dan karena terbawa suasana, salah satu peserta KKN bernama (sebut saja) Mawar mengucapkan kata tidak senonoh saat merespons candaan sambil tertawa.

Tiba-tiba, Hasna tanpa sadar menoleh ke sudut jalan kecil dan melihat sebuah batu besar. Perasaannya seketika itu langsung mendadak tidak enak dan dia putuskan untuk membuang jauh pikiran itu dan terus melangkah.

Singkatnya, Hasna dan rombongan sampai di rumah Kepala Dukuh dengan selamat namun mendadak Mawar tiba-tiba merasa pusing dan mual. Hasna dalam hal ini mengira Mawar sedang masuk angin. Singkat cerita, Mawar pun tidur lebih awal untuk memulihkan dirinya.

Arwah Penari

Hingga pada suatu malam, Mawar dan 3 orang teman perempuan sedang berkumpul di salah satu  kamar rumah pondokan milik Kepala Dukuh. Mereka mengobrol cukup seru sambil bercanda dan kemudian datanglah Lutfi dan obrolan itu semakin hangat. Saat Mawar tanpa sengaja melihat ke arah kaca rias sebuah lemari, teman-teman lain melihat dirinya tiba-tiba bangkit dari duduknya dan mulai bergerak seperti menari ala tarian khas Jawa yang lemah gemulai.

Otomatis teman-temannya pun kaget dan melongo. Namun selanjutnya Mawar tidak hanya menari, namun juga menyanyikan lagu-lagu Jawa dengan suara yang indah dan melengking. Namun suara itu justru membuat merinding teman-teman yang mendengarkannya karena mereka tahu kalau itu bukan suara Mawar yang mereka kenal.

Baca Juga : Tak Ada Tarif Tiket, Wisata Bantul Ini Terima Bayaran Seikhlasnya

Salah satu peserta laki-laki bernama (sebut saja) Ishak mencoba menolong Mawar karena dia pernah belajar bagaimana mengobati orang yang sedang kesurupan. Namun upaya Ishak justri sia-sia, Mawar semakin menjadi-jadi dan bahkan tertawa cukup keras seperti layaknya hantu dengan mata yang melotot.

Datanglah  bantuan dari Kepala Dukuh, seorang ahli spiritual di Dukuh setempat  berhasil menarik keluar roh halus yang merasuki tubuh Mawar. Semuanya merasa lega dengan saat Mawar bebas dari roh halus tersebut.

Setelah dijelaskan secara rinci, mulai dari acara pentas dangdut dan melewati jalan pintas, candaan disertai umpatan hingga melihat batu aneh di sudut jalan, Ahli spiritual memberikan petuah kepada peserta KKN ini untuk menjaga sikap sesuai dengan norma yang ada di Dukuh tersebut.

Baca Juga : Masih PPKM Level 4, Ritual 1 Sura di Bantul Ditiadakan

Sosok yang mengikuti Mawar ini adalah roh dari batu besar tersebut yang tidak suka dengan umpatan yang dikeluarkan oleh Mawar. Ahli spiritual pun langsung membuat pagar ghaib di sekeliling rumah agar mereka terlindungi.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya