SOLOPOS.COM - Peserta Bengawan Solo Travel Mart melihat koleksi keris di Museum Keris Nusantara, Solo, Jumat (25/8/2017). (Nicolous Irawan/JIBI/Solopos)

BTM 2017 diikuti puluhan buyer dari berbagai daerah dan dari luar negeri.

Solopos.com, SOLO — Penyelenggara Bengawan Solo Travel Mart (BTM) 2017 mengajak buyer menikmati hidangan hik dengan pemandangan gunung dan api unggun.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ketua BTM 2017, Dyah Ratna Heryati, mengatakan hik atau wedangan merupakan salah satu kuliner khas Solo. Penyelenggara pun ingin mengenalkan budaya kongkow di malam hari dan memberi pengalaman berbeda menikmati wedangan di pegunungan.

“Setiap tahun kami selalu menghadirkan hal yang berbeda kepada buyer, tidak hanya objek wisata yang dikunjungi yang beda tapi juga kegiatan yang dihadirkan. Tahun ini diadakan kegiatan Ngehik Gunung Dinner dengan membawa gerobak lengkap dengan hidangan khas wedangan ke Tawangmangu, Karanganyar,” ungkap Dyah, Jumat (25/8/2017).

Sebelumnya 80 buyer yang berasal dari Cirebon, Balikpapan, Bekasi, Jakarta, Surabaya, Makassar, Tangerang, Cilacap, Belanda, Malaysia, Kamboja, dan Myanmar ini diajak berkeliling Kota Solo.

Acara yang mulai pukul 08.00 WIB tersebut berkunjung ke Batik Pria Tampan, tak hanya melihat proses produksi, buyer juga diajak membatik. Menonjolkan Solo sebagai kota budaya, pemilik tour and travel agent tersebut juga diajak berkunjung ke Museum Keris, Mangkunegaran, dan Museum Batik Danar Hadi.

“Antusiasme peserta bagus terlihat dari semangatnya mengunjungi berbagai objek wisata dan menikmati kuliner khas Solo, seperti nasi liwet yang kami sediakan saat sarapan. Itu [nasi liwet] merupakan permintaan dari buyer yang penasaran,” kata dia.

Pemilik Jaya Tour Semarang, Widjayanto, mengatakan objek wisata budaya yang dikunjungi tersebut sangat menarik untuk wisatawan asing dan anak sekolah. Namun diakuinya untuk tur umum, biasanya lebih menyukai objek wisata yang fun karena ingin melepas kepenatan aktivitas sehari-hari.

Menurut dia, objek wisata di Solo cukup menarik tapi masih sulit kalau dibuat paket khusus mengunjungi Solo. Penjualannya harus di-bundling dengan wisata lain, seperti Jogja. “Ke Solo maksimal menginap satu malam dan itu harus digabung dengan daerah lain seperti Karanganyar. Kalau hanya paket Solo menginap dua malam pun sulit,” imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya