SOLOPOS.COM - Rekonstruksi pergerakan MH370 sebagaimana dilansir Pemerintah Malaysia (JIBI/Solopos/Reuters)

Solopos.com, SOLO–Penerbangan Malaysia Airlines MH370 yang menempuh perjalanan Kuala Lumpur menuju Beijing dinyatakan hilang, sejak Sabtu (8/3). Setidaknya, 25 negara ikut terlibat dalam pencarian pesawat ini. Setiap negara mengirimkan teknologi terbaik yang dimilikinya. Berikut beberapa teknologi yang digunakan sejumlah negara untuk menguak misteri jatuhnya pesawat MH370.

Sejumlah pesawat canggih terlibat dalam pencarian Malaysia Airlines MH370. Beberapa di antaranya adalah P-3 Orion milik Angkatan Udara Australia (RAAF) dan P-8 Poseidon milik Angkatan Laut Amerika Serikat (US Navy). Pada hari pertama pencarian, pesawat canggih dari China, Ilyushin IL-76, langsung mengirimkan laporan dengan memberitahukan adanya obyek di Samudra Hindia, yang diduga merupakan puing MH370.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Saat lokasi pencarian MH370 masih difokuskan di Laut China Selatan dan Andaman, Indonesia juga mengirimkan Boeing B-737 Surveillance dari Skuadron Udara 5 Surveillance yang bermarkas di Makassar. TNI AL mengirimkan pesawat intai amfibi CASA C-212 Aviocar.

Ekspedisi Mudik 2024

Teknologi kapal juga ambil bagian dalam melacak MH370. Beberapa kapal canggih yang dikerahkan antara lain St Petersburg milik Norwegia dan HMS Echo milik Inggris. China juga mengirimkan kapal pemecah es Snow Dragon yang pernah menyelamatkan kapal yang terjebak di Antartika awal tahun lalu.

Foto Satelit

Teknologi satelit digunakan untuk mendeteksi obyek di lautan yang diduga puing-puing dari MH370. Sejauh ini, satelit dianggap sebagai teknologi yang paling berperan. Hasil dokumentasi foto satelit membantu para ahli menetapkan dua koridor pencarian MH370 yang masing-masing membentang dari Kazakhstan di sisi utara hingga ke perairan Samudra Hindia di barat Australia.

Berkat dukungan satelit Inmarsat, Malaysia akhirnya menyatakan bahwa semua penumpang MH370 tewas. Inmarsat mengungkap jika MH370 mengakhiri penerbangan di Samudra Hindia barat Perth yang jauh dari lokasi pendaratan. “Setiap kali mereka selalu mendapat informasi tambahan dari banyak sisi. Mereka harus kembali dan meninjau kembali apa yang telah mereka lakukan,” kata John Goglia, mantan anggota US National Transportation Safety Board seperti dilansir The Sydney Morning Herald, Kamis (27/3).

Selain Inmarsat, satelit China, Gaofen-1, berperan menginformasikan citra yang diduga merupakan puing MH370. Bersama satelit Perancis dan Australia, citra yang dirilis China membantu para ahli mencari puing pesawat jenis Boeing 777-200ER itu. Sementara satelit Observing-1 dan kamera ISERV dari Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) akan berperan dalam beberapa hari ke depan untuk menguak lokasi kecelakaan secara lebih tepat dan keberadaan puing pesawat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya