SOLOPOS.COM - Pesawat Kepresidenan RI atau BBJ 2 sebelum dicat ulang. (Istimewa)

Solopos.com, JAKARTA–Pesawat Kepresidenan Indonesia-1 atau BBJ 2 dicat ulang.

Warnanya kini berubah dari biru muda menjadi merah. Seperti apa perbandingannya?

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Foto pesawat kepresidenan yang telah dicat ulang itu dibagikan sejumlah netizen di media sosial, salah satunya pengamat penerbangan Alvin Lie.

Dari foto yang dibagikan, tampak warna putih dan merah mendominasi bodi pesawat.

Selain itu, di bagian depan pesawat tertulis ‘Republik Indonesia’. Sedangkan di bagian belakang, ada gambar bendera Merah Putih. Desain pesawat tak banyak berubah dari sebelumnya. Perbedaan hanya terlihat dari cat biru muda yang berubah menjadi merah.

Berapa biaya pengecatan pesawat untuk Presiden Jokowi itu? Alvin Lie menyebut mencapai sekitar Rp 2,1 miliar.

Baca Juga: Pesawat Kepresidenan RI Kini Merah Menyala 

“Hari gini masih saja foya-foya ubah warna pesawat kepresidenan. Biaya cat ulang pesawat setara B737 berkisar antara US$100.000 sampai dengan US$150.000. Sekitar Rp1,4 miliar sampai dengan Rp2,1 miliar,” tulis Alvin, Selasa (3/8/2021).

Sumber di Istana juga menyebutkan hal yang sama. Biaya pengecatan untuk BBJ-2 mencapai Rp 2,1 miliar. “Rp2,1 miliar untuk BBJ,” kata sumber tersebut.

Penjelasan Istana

Perihal pengecatan ulang pesawat kepresidenan ini, Istana memberikan penjelasan. Pesawat kepresidenan dicat ulang dalam rangka HUT Ke-75 RI.

“Benar, Pesawat Kepresidenan Indonesia-1 atau Pesawat BBJ 2 telah dilakukan pengecatan ulang. Pengecatan Pesawat BBJ 2 sudah direncanakan sejak tahun 2019, terkait dengan perayaan HUT ke-75 Kemerdekaan Republik Indonesia di tahun 2020. Proses pengecatan sendiri merupakan pekerjaan satu paket dengan Heli Super Puma dan Pesawat RJ,” kata Kepala Sekretariat Presiden, Heru Budi Hartono, dalam keterangan tertulis, Selasa (3/8/2021).

Namun pada 2019, pesawat BBJ 2 belum memasuki jadwal perawatan rutin. Jadi, kata Heru, pengecatan terlebih dahulu dilakukan untuk Heli Super Puma dan pesawat RJ.

Baca Juga: Pemerintah Ngutang Lagi Demi Rakyat 

“Perawatan rutin Pesawat BBJ 2 jatuh pada tahun 2021 merupakan perawatan Check C sesuai rekomendasi pabrik, maka tahun ini dilaksanakan perawatan sekaligus pengecatan yang bernuansa Merah Putih sebagaimana telah direncanakan sebelumnya. Waktunya pun lebih efisien, karena dilakukan bersamaan dengan proses perawatan,” ujar Heru.

Bukan Foya-Foya

Heru juga menjawab anggapan yang berkembang di media sosial bahwa pengecatan ulang Pesawat Kepresidenan Indonesia-1 atau BBJ 2 merupakan bentuk foya-foya.

Istana mengatakan pengecatan ulang itu sudah direncanakan sejak dua tahun lalu.

“Dapat dijelaskan, bahwa pengecatan pesawat ini telah direncanakan sejak tahun 2019, serta diharapkan dapat memberikan kebanggaan bagi bangsa dan negara,” kata Heru.

Heru menjelaskan anggaran untuk pengecatan pesawat kepresidenan itu sudah dialokasikan di APBN. Terkait refocusing anggaran untuk penanganan Covid-19, Heru menjelaskan hal itu sudah dilakukan.

Sudah Dialokasikan

“Perlu kami jelaskan bahwa alokasi untuk perawatan dan pengecatan sudah dialokasikan dalam APBN. Selain itu, sebagai upaya untuk pendanaan penanganan Covid, Kementerian Sekretariat Negara juga telah melalukan refocusing anggaran pada APBN 2020 dan APBN 2021, sesuai dengan alokasi yang ditetapkan Menteri Keuangan,” ujar Heru.

“Dapat pula kami tambahkan bahwa proses perawatan dan pengecatan dilakukan di dalam negeri, sehingga secara tidak langsung, mendukung industri penerbangan dalam negeri, yang terdampak pandemi,” sambung Heru.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya