SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Yangadou–Para penyelidik hingga saat ini masih berupaya menemukan penyebab jatuhnya pesawat Aero-Service CASA C-212 di Afrika Barat yang menewaskan para bos perusahaan pertambangan Australia, Sundance Resources.

Kesalahan pilot atau kegagalan struktural kemungkinan besar penyebab peristiwa tragis yang menewaskan 11 orang tersebut. Demikian disampaikan pejabat-pejabat penerbangan sipil Kongo seperti dilansir News.com.au, Rabu (23/6).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepala penerbangan sipil Kongo, Michel Ambendet mengatakan, pesawat tersebut ditemukan di Dima, sekitar 30 kilometer dari Yangadou di Kongo. Diindikasikan pesawat tersebut saat itu sedang menurunkan ketinggian dan pilot kemungkinan mengalami kebingungan di awan dan pesawat pun jatuh.

Tim pencari militer Prancis dan Sundance-lah yang menemukan puing-puing pesawat tersebut. Keseluruhan, sembilan penumpang dan dua kru pesawat tewas dalam peristiwa itu. Di antara kesebelas korban tewas termasuk seorang miliuner Australia, Ken Talbot dan lima petinggi Sundance.

Pesawat CASA C-212 hilang kontak pada Sabtu (19/6) lalu dalam penerbangan dari Yaounde, ibukota Kamerun menuju lokasi pertambangan di Yangadou, Kongo. Tak ada sinyal bahaya yang dikirimkan pesawat. Ini artinya, apapun yang terjadi saat itu berlangsung sangat cepat tanpa peringatan.

dtc/ tiw

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya