SOLOPOS.COM - Pesawat jenis Hercules buatan Pungki Sasando dan Deni Kurniawan diterbangkan di Sirkuit Boyolali, Sabtu (19/6/2021). (Solopos/Bayu Jatmiko Adi)

Solopos.com, BOYOLALI — Penerbangan pesawat hercules buatan dua pria asal Ngemplak di sirkuit Boyolali, Jawa Tengah, di jalan Solo-Semarang, Sabtu (19/6/2021), cukup menyita perhatian.

Pesawat tersebut bukanlah pesawat sungguhan, namun dibuat dari bahan styrofoam, botol bekas dan sebagainya, dengan ukuran bentang sayap sekitar dua sampai tiga meter. Agar bisa terbang, pesawat itu dilengkapi motor penggerak yang ditanamkan dengan tenaga baterai dan bisa dikendalikan melalui remote.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Pesawat itu dibuat oleh dua pria asal Ngemplak, Boyolali, yang merupakan anggota Tom-Cat Aeromodelling Solo, yakni Pungki Sasando dan Deni Kurniawan.

Baca juga: Cerita Wanita Jepara Kawin Kontrak dengan Londo: Dinafkahi hingga Rp20 Juta/Bulan, Tapi…

Pungki mengatakan, meski hanya terbuat dari bahan polyfoam, styrofoam dan sebagainya, pada bagian penggerak dibuat sesuai pesawat aslinya.

"Pesawat ini dibuat dengan empat mesin penggerak seperti pada aslinya. Jadi untuk cara menerbangkannya juga beda dengan pesawat trainer atau single motor. Untuk belok juga tidak bisa cepat. Keseimbangannya benar-benar diperhatikan,” jelasnya.

Spesifikasi Pesawat Hercules

Pesawat jenis Hercules tersebut memiliki warna putih abu-abu, dengan sedikit corak hitam dan kuning pada beberapa bagian. Terdapat tulisan TNI Angkatan Udara, Indonesia Air Force, pada kedua sisi badan pesawat. Kemudian pada bagian ekor juga terdapar nomor seri pesawat, A-1314, serta logo bendera Indonesia. Terdapat dua baling-baling pada setiap sayapnya.

Menurut Deni, pesawat tersebut bisa terbang dengan jangkauan satu kilometer. Meski sudah beberapa kali membuat peswat serupa, menurutnya ada tantangan tersendiri saat menyelesaikan pesawat tersebut.

Baca juga: Baru Buka Sekali, Wisata Kuliner Pasar Doplang Wonogiri Harus Tutup Lagi

Selain ukurannya yang lebih besar dari pesawat yang sebelum-sebelumnya dia buat, saat itu dia dan Pungki harus menyelesaikan karya yang sebelumnya sudah dimulai orang lain.

"Bagi saya lebih mudah ketika saya buat sendiri dari nol. Tapi ini kan sebelumnya sudah dimulai orang lain. Jadi harus melakukan revisi cukup banyak dan penyesuaian," kata dia.

Pungki dan Deni mengaku sudah terbiasa membuat pesawat terbang skala kecil. Pesawat jenis Hercules pun sudah pernah dua kali dia buat namun dengan demensi dan berat yang lebih kecil dari pada pesawat yang diterbangkan hari itu.

Baca juga: Belantik Sapi di Wonogiri Banting Setir Jadi Petani Porang, Omzetnya Capai Rp300 Juta

Dia mengatakan pesawat tersebut merupakan pesanan dari rekannya di Jawa Timur. Awalnya pesawat tersebut sudah dibuat pada sebagian badan pesawatnya. Namun karena suatu hal, rekan tersebut meminta keduanya untuk menyelesaikannya.

"Hal yang menjadi tantangan adalah memperhitungkan keseimbangan. Dimensi sekitar 3,7 meter. Berat sekitar 5 kg. Sebelumnya dari sananya sudah dibuat pada sebagian badannya. Namun kami lakukan penyesuaian, rangka yang tidak perlu kami hilangkan agar bobot tidak over," kata dia.

Setelah tiga pekan, pesawat itu pun siap diuji coba. Pesawat tersebut sudah sempat diterbangkan untuk yang pertama kalinya pada awal pekan lalu. Kemudian pada Sabtu pagi itu, kembali dilakukan uji coba untuk memastikan sebelum diserahkan kepada konsumennya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya