SOLOPOS.COM - Dirut PT Asuransi ABRI (Asabri, Persero), Mayjen (Purn) Adam R Damiri (kiri) menyerahkan Santunan Risiko Kematian Khusus (SRKK) kepada isteri mendiang Kapten Pnb Dwi Cahyadi, Dwi Wanito Ambarsari (kedua kanan) di rumah duka, kompleks perumahan perwira TNI AU Maospati, Magetan, Jawa Timur, Selasa (29/12/2015). (JIBI/Solopos/Antara/Siswowidodo)

Pesawat Golden Eagle jatuh membuat Asabri harus menyantuni keluarga korban.

Madiunpos.com, MAGETAN — PT Asabri (Persero) menyerahkan Santunan Risiko Kematian Khusus (SRKK) senilai Rp305 juta kepada keluarga mendiang Letkol Penerbang Marda Sarjono, 40, pilot T-50i Golden Eagle yang tewas dalam kecelakaan pesawat latih tempur TNI AU di Yogyakarta.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Direktur Utama PT Asabri (Persero), Adam R. Damiri, di Magetan, Selasa (29/12/2015), mengatakan santunan yang diberikan terdiri atas asuransi kematian senilai Rp275 juta ditambah beasiswa bagi anak-anak almarhum senilai Rp30 juta.

“Jumlah yang diserahkan tersebut sesuai dengan peraturan baru tentang pemberian asuransi sosial ABRI. Apa yang kami berikan ini merupakan hak dari almarhum yang diterimakan kepada ahli warisnya,” ujar Adam R. Damiri seusai penyerahan SRKK di rumah dinas mendiang pilot Marda Sarjono di Jl. Cedrawasih II/11 Kompleks Lanud Iswahyudi, Maospati, Magetan, Jawa Timur.

Santunan diterima langsung oleh istri almarhum Letkol Penerbang Marda Sarjono, Dian Ambarwati. Dalam kesematan tersebut, Adam R. Damiri juga mengugkapkan rasa belasungkawa yang sedalam-dalamnya kepada keluarga korban. “Keluarga harus ikhlas, karena semua yang terjadi adalah kehendak Tuhan YME. Sisi lain, keluarga harus bangga karena almarhum meninggal saat bertugas,” kata dia.

Santunan yang sama juga diberikan kepada keluarga kopilot Kapten Penerbang Dwi Cahyono yang juga tewas bersamaan dengan Pilot Letkol Penerbang Marda Sarjono.

Hamil Muda
Istri almarhum Letkol Penerbang Marda Sarjono, Dian Ambarwati, mengucapkan terima kasih atas santunan yang diberikan PT ASABRI (Persero) kepada keluarganya. Santunan tersebut akan ia manfaatkan sebaik mungkin untuk ketiga anaknya yang ditinggalkan almarhum.

“Kami mengucapkan terima kasih, karena masih ada yang memperhatikan nasib kami. Kami sudah ikhlas atas kepergian suami dan masih berusaha menata hati untuk kehidupan selanjutnya,” ungkap Dian dengan tabah yang kini sedang hamil muda anak keempatnya.

Seperti diketahui, satu pesawat latih tempur T-50i Golgen Eagle buatan Korea Selatan, jatuh saat bermanuver di udara, di Lanud Adisutjipto, Yogyakarta, Minggu (20/12/205), di tengah gelaran kedirgantaraan TNI AU.

Peristiwa itu menewaskan kedua pilotnya, yakni Letkol Penerbang Marda Sarjono dan Kapten Penerbang Dwi Cahyono. Marda Sarjono dimakamkan di Madiun, sedangkan Dwi Cahyono dimakamkan di Sleman, Yogyakarta.  Letkol Penerbang Marda Sarjono meninggalkan seorang istri bernama Dian Ambarwati dan tiga orang anak, yakni Nabila Shafa Nur Aliyyah, 12, Asyifa Dianda Nur Aliyyah, 5, dan Hanif Fadhlurrahman Nur Sarjono, 4. Sedangkan, Kapten Penerbang Dwi Cahyono meninggal seorang istri bernama Dwi Wanito Ambarsari dan dua orang anak.

 

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Madiun Raya
KLIK di sini untuk mengintip Kabar Sragen Terlengkap

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya