SOLOPOS.COM - Jasad korban Airasia dibawa ke RSUD Sultan Imanudin, Rabu (31/12/2014). (JIBI/Solopos/Antara/Fanny Octavianus)

Pesawar Airasia ditemukan Basarnas sekitar tiga hari setelah hilang kontak pada Minggu (28/12/2014). Gerak cepat ini terus menuai pujian.

Solopos.com, SOLO – Gerak cepat Badan Search and Rescue Nasional (Basarnas) dalam prncarian pesawat Airasia hilang patut diacungi jempol. Hal ini diungkapkan pakar militer, Prof. Salim Said terkait pesawat Airasia ditemukan di Teluk Kumai, Selat karimata, tepian utara Laut Jawa.

Promosi Simak! 5 Tips Cerdas Sambut Mudik dan Lebaran Tahun Ini

“Sebelumnya, saya sudah cemas pesawat itu tidak bisa ditemukan. Namun, melalui televisi, kita semua melihat bagaimana kerja keras tim SAR yang memang patut dipuji,” kata Salim Said saat dihubungi di Jakarta, Selasa (30/12/2014), sebagaimana dilaporkan dilansir Kantor Berita Antara.

Ekspedisi Mudik 2024

Mantan duta besar Indonesia untuk Republik Ceko itu mengatakan seluruh pihak harus memberikan apresiasi kepada seluruh komponen tim pencari dan penyelamatan seperti Basarnas dan anggota lain tim gabungan. Terlebih lagi, imbuhnya, kendari pencarian dan penyelamatan itu dibantu tim SAR negara-negara lain, pada kenyataannya tim gabungan dari Indonesialah yang berhasil menemukan terlebih dulu serpihan pesawat Airasia hilang itu.

“Itu menunjukkan tim SAR kita hebat, tidak kalah dengan negara lain,” ujarnya.

Terkait kejadian nahas yang menimpa pesawat tersebut, Salim mengatakan seluruh pihak harus bersabar menunggu hasil investigasi. Penyebab kecelakaan akan diketahui setelah kotak hitam pesawat Airasia ditemukan. “Apakah disebabkan faktor cuaca, gangguan di dalam pesawat atau kesalahan manusia, bisa diketahui setelah kotak hitam ditemukan. Kita harus bersabar,” tuturnya.

Seperti diberitakan Solopos.com, Basarnas telah mengonfirmasi bahwa serpihan pesawat yang ditemukan di Teluk Kumai adalah bagian dari pesawat QZ 8501 yang hilang kontak dengan pusat pengendali lalu lintas udara, Minggu pagi (28/12/2014). Serpihan pesawat tersebut ditemukan di kawasan Selat Karimata, sekitar 110 mil laut barat daya dari PangkalanBun, Kalimantan Tengah. Pesawat Airasia hilang berjenis Airbus A320 dengan nomor registrasi PK-AXC yang membawa 155 penumpang, terdiri atas 137 orang dewasa, 17 anak-anak, dan satu bayi. Selain itu, juga terdapat dua pilot, empat awak kabin dan satu teknisi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya