SOLOPOS.COM - Ignatius Jonan (JIBI/Kabar24)

Pesawat Airasia ditemukan di Selat Karimata. Menteri Perhubungan Ignasius Jonan menyatakan cockpit voice recorder (CVR) diangkat dari dasar laut tapi masih perlu diidentifikasi apakah CVR itu milik Airasia QZ 8501.

Solopos.com, PANGKALAN BUN – Menteri Perhubungan Ignasius Jonan menyebut Komite Nasional Kecelakaan Transportasi (KNKT) masih perlu mengidentifikasi apakah cockpit voice recorder (CVR) yang ditemukan milik Airasia QZ 8501.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Nah itu, [CVR] mau dibawa ke sini. Serial number-nya akan diperiksa,” kata Jonan mengatakan  sebelum meninggalkan Lanud Iskandar menuju Pelabuhan Laut Panglima Utar di Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah (Kalteng), Selasa (13/1/2015).

Ekspedisi Mudik 2024

CVR, menurut dia, sudah diangkat dari dasar laut. Meski demikian bukan berarti barang itu dari pesawat Airasia, karena “DNA-nya” belum diidentifikasi.

Sebelumnya, tim penyelam TNI AL telah berhasil mengangkat flight data recorder (FDR) yang menyimpan data penerbangan Airasia QZ 8501. Salah satu kelengkapan pesawat tersebut, saat ini telah berada di kantor KNKT untuk dianalisis.

Ketua Komite Nasional Kecelakaan Transportasi (KNKT) Tatang Kurniadi mengatakan butuh waktu lama untuk dapat membaca dan menganalisis isi kotak hitam, sehingga dapat diketahui pasti penyebab jatuhnya pesawat Airasia.

Menurut dia, hanya butuh waktu dua hingga tiga hari untuk mengunggah atau download isi FDR. Namun, proses membaca isi FDR tersebut akan lama karena harus mengumpulkan investigator dari beberapa negara yang berkaitan dengan pesawat dan korban, serta menganalisis satu per satu data.

FDR yang berhasil ditemukan akan dibuka di Jakarta jika sudah ada saksi, termasuk saksi accredited representative dari Airbus, saksi Singapura, dan negara lain yang terkait dengan pesawat dan korban.

“Serta kemungkinan menghadirkan jajaran dari Mabes TNI dan Kementerian Perhubungan untuk meyakinkan bahwa barang ini betul dibuka di sana, hasilnya baik atau tidak bisa disaksikan bersama,” ujar Tatang.

Sebelumnya, Tatang mengatakan ada empat negara yang terlibat dalam pencarian hingga investigasi kotak hitam, yaitu negara yang mendesain pesawat, negara asal manufaktur, yang teregister, operatornya, negara terjadinya kecelakaan, dan negara yang ada korban.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya