SOLOPOS.COM - Penemuan mayat di Selat Karimata (Basarnas/TV One)

Pesawat Airasia ditemukan di Teluk Kumai disiarkan langsung sejumlah stasiun televisi. Sayangnya, beberapa tayangan menampilkan jasad korban secara utuh.

Solopos.com, SOLO – TV One ternyata bukan satu-satunya televisi yang menayangkan jasad korban secara utuh. Dua stasiun televisi lain, Metro TV dan TVRI juga menyiarkan secara live pesawat Airasia ditemukan itu dan menayangkan gambar korban kecelakaan pesawat terbang itu secara vuulgar.

Promosi Primata, Permata Indonesia yang Terancam Hilang

Hal ini diketahui melalui surat teguran yang dilayangkan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) terkait tayangan kabar pesawat Airasia ditemukan. Melalui laman resminya, kpi.or.ig, KPI menegur tayangan itu.

“Penayangan kondisi korban yang sedang dievakuasi dari laut tanpa proses editing jelas melanggar ketentuan yang ada dalam Pedoman Perilaku Penyiaran (P3),” kata Wakil Ketua KPI Pusat, Idy Muzayyad terkait tayabngan pesawat Airasia ditemukan itu seperti dikutip Solopos.com dari situs KPI tersebut, Rabu 31 Desember 2014.

KPI menyatakan sudah menyurati Direktur Utama TV One dan memberi peringatan kepada Metro TV serta TVRI. KPI melayangkan surat bernomor 3056/K/KPI/12/14 kepada Direktur Utama PT Lativi Mediakarya (TV One) Ardiansyah Bakrie karena TV One menyiarkan gambar jenazah korban pesawat Airasia dalam kondisi mengapung di laut tanpa busana lengkap.

KPI menerima banyak pengaduan dan keberatan dari masyarakat atas tayangan beberapa stasiun televisi yang meliput langsung pesawat Airasia ditemukan beserta proses evakuasi korban musibah jatuhnya pesawat benomor penerbangan QZ 8501 itu. Pengaduan itu disampaikan langsung ke KPI baik melalui SMS, email, sosial media serta telepon langsung ke KPI.

Untuk itu KPI berharap, seluruh lembaga penyiaran dapat lebih bijak lagi dalam melakukan liputan bencana, khususnya terkait kabar pesawat Airasia ditemukan.

Seperti diketahui dalam tayangan Breaking News yang disiarkan pada 30 November 2014 pukul 14.48 WIB, TV One menyiarkan gambar jenazah korban dengan kondisi mengapung di laut tanpa busana lengkap. KPI menilai, gambar yang ditayangkan secara close up tanpa edit ini sangat tidak santun dan dapat menimbulkan ketidaknyamanan dan rasa trauma pada masyarakat, khususnya keluarga korban.

Sedangkan TVRI menyiarkan gambar itu saat memberitakan pesawat Airasia ditemukan dalam program Indonesia Terkini pada 30 Desember 2014, pukul 16.02 WIB. Sementara Metro TV menayangkan gambar serupa pada programBreaking News edisi 30 Desember 2014, pukul 14.45 WIB. “Meski berupaya melakukan editing dengan mem-blur gambar korban tersebut, namun hasil blur yang tidak sempurna masih memperlihatkan kondisi korban tersebut,” kata KPI.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya