SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Pesawat Airasia ditemukan setelah hilang sejak Minggu (28/12/2014). Sebuah teori konspirasi menduga maskapai penerbangan Malaysia diincar. Benarkah?

Dalam kurun waktu setahun, empat pesawat yang dioperatori maskapai asal Malaysia dengan berbagai jenis mengalami insiden. Yang terakhir, adalah pesawat Airasia QZ-8501 yang jatuh di perairan barat daya Pangkalan Bun, Minggu (28/12/2014) lalu.

Promosi Harga Saham Masih Undervalued, BRI Lakukan Buyback

Pada awal tahun, milik Malaysia Airlines dengan kode penerbangan MH370 yang hingga kini belum diketahui rimbanya mengawali rangkaian insiden. Kemudian disusul MH17 yang jatuh ditembak oleh gerilyawan Ukraina. Sebagian maskapai penerbangan terbesar keenam dunia itu memakai pesawat bikinan Boeing Company yang berbasis di AS.

Setelah itu, AirAsia QZ-8501 tujuan Surabaya-Singapura hilang kontak di Selat Karimata dan dinyatakan jatuh setelah tim menemukan serpihan dan jenazah penumpang pada Selasa (30/12/2014). Ternyata, nasib malang maskapai milik Tony Fernandez itu tak berhenti di QZ-8501.

Pada Selasa itu, maskapai penyedia penerbangan murah terbesar di dunia itu juga tergelincir di Filipina. Mayoritas AirAsia menggunakan pesawat Airbus yang terkenal dengan kelebihan keamanannya.

Nah, baru setelah rangkaian kejadian itu, sejumlah teori konspirasi termasuk dugaan sabotase muncul. Salah satunya diungkap oleh Landlord, nama akun di forum bbs.tianya.cn tempat Landlord mem-posting peringatannya. Hingga kini, belum diketahui secara pasti identitas Black Hand yang dimaksud Landlord.

Dalam tulisannya, sang Landlord yang sudah mewanti-wanti tidak naik pesawat Malaysia karena akan dibajak Black Hand. Landlord bahkan sudah mengungkap adanya ancaman pada 15 Desember 2014 atau sekitar dua pekan dari tragedi QZ-8501.

Lebih dalam, menurut Landlord, AirAsia memang maskapai yang dibidik setelah Black Hand sukses dua menghancurkan dua pesawat milik Malaysia Airlines. Alhasil, saham maskapai Malaysia Airlines jatuh 18% dan mencatat rekor terburuk. Itu terjadi saat pencarian pesawat MH370 yang hilang antara Malaysia dan Vietnam memasuki hari ketiga, Maret 2014.

Karena dibidik oleh Black Hand, Landlord melarang penumpang untuk bepergian menggunakan pesawat yang dioperatori dua perusahaan penerbangan asal Malaysia itu. Larangan itu, mungkin awalnya hanya ditujukan kepada warga Cina karena ditulis menggunakan huruf mandarin. Jika untuk khalayak luas, Landlord bisa menuliskan dalam yang mempunyai cakupan lebih luas, misalnya bahasa Inggris dengan huruf alfabet.

Belakangan, sejumlah komunitas dunia maya mengungkap sekelumit identitas Landlord adalah intelijen yang mendapat informasi primer. Adapun Black Hand merupakan istilah yang kerap disangkutpautkan dengan organisasi terselubung.
Terlepas dari teori konspirasi yang membayangi serangkaian insiden pesawat milik maskapai Malaysia itu, dampak dari musibah kecelakaan pesawat yang terjadi itu diprediksi mampu mendorong warga Cina, dengan penduduk terbanyak dan pertumbuhan ekonomi yang bagus, untuk mengurungkan perjalanan wisatanya.

Memang, sampai saat ini Cina masih dianggap sebagai wisatawan yang paling banyak melakukan kunjungan, sebut saja di kawasan ASEAN. Sesuai data asean.org, Cina menempati urutan kedua kunjungan wisatawan ke ASEAN sebesar 9,3 juta pada periode 2012. Angka itu naik signfikan setelah Cina mencatatkan 5,4 juta dan 7,3 juta kunjungan ke Asean pada 2010 dan 2011.

Sebagai bukti lain, di atas jalur laut perdagangan penghubung ASEAN, Selat Karimata, Indonesia, merupakan jalur penerbangan tersibuk kelima di dunia. “Satu hari bisa mencapai 164 pesawat,” kata Wisnu Darjono, Direktur Keselamatan dan Standard AirNav Indonesia.

Dengan demikian, tumbuhnya daya beli penduduk Cina akan memberikan devisa kepada penduduk Asean, lantaran meningginya tingkat kunjungan wisata. Tapi, ada apa dengan maskapai Malaysia?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya