Solopos.com, SOLO — Pesantren banyak diidentikkan sebagai tempat untuk memperdalam ilmu agama. Banyak orang tua yang menitipkan anak mereka untuk belajar ilmu agama di pesantren agar menjadi pribadi yang kuat pemahaman agamanya, baik akhlaknya, serta memiliki keterampilan tambahan yang bermanfaat bagi masyarakat.
“Mungkin dalam beberapa case ada anak yang dianggap nakal lalu dimasukkan ke pondok [pesantren] untuk dididik dan menjadi pribadi yang lebih baik. Banyak yang terbukti berhasil. Saat kembali ke masyarakat, si anak ini menjadi anak yang kuat agamanya, baik akhlaknya, dan juga memiliki keterampilan-keterampilan tambahan yang diajarkan di pesantren. Misalnya kewirausahaan, dan sebagainya,” kata Sekretaris Prodi Komunikasi Penyiaran Islam (KPI) UIN Raden Mas Said Surakarta (RMS), Abraham Zakky Zulhazmi, dalam podcast bersama Kepala Pusat Penelitian dan Penerbitan LP2M UIN RMS, M. Zainal Anwar, di Radeka FM, belum lama ini.